SOLOPOS.COM - Pengumuman hulangnya Yulius. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Konser Rumah Musik Nafsigira Yogyakarta berjudul Bermadah Bersama Maria yang sedianya digelar Rabu (26/5/2021) malam terpaksa ditunda. Penundaan dilakukan menyusul kabar berpulangnya sang komposer sekaligus pengelola komunitas, Yulius Panon Pratomo, 43.

Musisi asal Yogyakarta yang tengah berproses di Solo tersebut sempat dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Bengawan Solo, Senin (24/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manager Produksi Nafsigira, Esa, saat diwawancara, Rabu, mengatakan jenazah telah dikremasi dan dikebumikan di Yogyakarta. Selanjutnya konser daring yang sedianya diadakan di Taman Budaya Jawa tengah (TBS) Solo dan disiarkan di kanal Youtube Rumah Musik Nafsigira ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

“Kami tunda karena kami masih berduka. Diskusi tentang konser ini bakal dimulai lagi pada hari ketujuh meninggalnya beliau besok. Bentuk konsernya nanti adalah bentuk tribute mengenang Mas Yus,” terangnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Sebelum Ditemukan Mengapung di Bengawan Solo, Seniman Jogja Ini Tengah Siapkan Konser

Sebelumnya, Esa, mengatakan bahwa acara tersebut merupakan agenda rutin mereka. Sebelumnya pada Januari lalu mereka juga menggelar konser religi di Solo dalam rangka perayaan Natal. Sementara pada Mei ini, tradisi Gereja Katolik, mengkhususkannya sebagai Bulan Maria, sekaligus Bulan Katekese Liturgi. Maka konser Bermadah Bersama Maria diadakan sebagai ajakan merefleksikan perjalanan hidup sang Maria.

Tak hanya musik, rencananya konser juga diisi renungan dalam bentuk pentas monolog oleh seniman teater Solo, Yustinus Popo.

Baca juga: Unik! Kuliner Gule Goreng Cuma Ada di Solo, Pernah Coba?

Sabar

Yustinus Popo saat diwawancara, Rabu, mengatakan ini merupakan kesempatan kedua bekerjasama dengan rumah musik pimpinan Yulius, yakni Nafsigira. Ia menilai mendiang Yus sebagai sosok mentor yang sabar dalam bertukar pikiran. Bagi mendiang, bermusik itu yang penting adalah mengedepankan karakter yang tulus, baru kualitas.

“Kata beliau musik yang penting tulus, enggak harus bagus. Saya nyanyi blero fals beliau bilang enggak apa-apa yang penting karakternya ketemu,” terangnya.

Baca juga: Demak Terancam Tenggelam dalam 20 Tahun!

Pada Januari lalu dia ingat betul dimotivasi oleh mendiang Yus saat salah menyanyikan satu bait lagu. Sebagai aktor ia menilai itu hal yang sangat fatal. Namun Yus terus membesarkan hatinya bahwa apa yang terjadi di panggung adalah bagian dari peristiwa pentas. Terpenting mereka telah melakukan proses yang benar.

“Beliau memotivasi saya dan terus menenangkan. Kami jelas kehilangan sosok beliau,” kenang Popo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya