Khazanah
Jumat, 21 Desember 2012 - 11:03 WIB

Berdoa Hanya kepada Allah

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Candra Malik. (FOTO/Istimewa)

Candra Malik. (FOTO/Istimewa)

Tuhanku Maha Mendengar. Kuucapkan kepada dinding saja, aku yakin doaku akan sampai kepada-Nya. Apalagi dengan air mata, suara lirih dan sujud yang tak berkesudahan, akankah Allah tidak mengabulkan permohonanku?

Advertisement

Jika aku setia memuji-Nya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,”Sebaik-baik doa adalah Alhamdu li ‘l-Laahi rabbi ‘l-‘Aalamiin [degala puji bagi Allah, penguasa semesta],” akankah Allah membiarkan meminta kepada selain-Nya?

Dalam QS 7: 55, Allah mengajariku,”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Advertisement

Dalam QS 7: 55, Allah mengajariku,”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Sejak membaca ayat ini, tak lagi aku bersuara tinggi, tak pula keras, apalagi bernada membentak, ketika meminta kepada-Nya. Kata Rasulullah,”Doa adalah otak ibadah,” sehingga aku harus waras betul dengan doaku.

Na’udzu bi ‘l-Laahi min dzalik. Jangan sampai aku seperti yang Allah sebut dalam QS 17: 11,”Dan, manusia mendoakan untuk kejahatan sebagaimana ia mendoakan untuk kebaikan. Dan, adalah manusia bersifat tergesa-gesa.”

Advertisement

Allah Maha Tahu dan lebih tahu mana yang baik untukku dan mana yang buruk. Nuh AS telah mencontohkan doa yang sangat baik. Doanya diabadikan dalam QS 11: 47,”Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang orang yang merugi.”

Jika pilihannya adalah ragu dan yakin, mengapa memilih ragu? Jika pilihannya adalah takut dan berani, mengapa memilih takut? Jika pilihannya adalah putus asa dan berharap, mengapa memilih putus asa? Jika pilihannya adalah sedih dan bahagia, mengapa memilih sedih?

Allah berfirman dalam QS 12: 186 betapa,”Aku adalah dekat,” sehingga tak ada lagi alasan merasa jauh dari-Nya. Apalagi, dalam lanjutan ayat, Allah bertutur,”Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Advertisement

Doa adalah senjata utama orang yang beriman kepada Allah. Tidak pernah ada keajaiban yang mustahil bagi Allah untuk mereka yang berdoa. Jika Allah menghendaki, maka berlaku kun fayakun [jadi maka jadilah] atas setiap hal yang Dia kehendaki itu.

Dalam QS 40: 60, diteguhkan,”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Dalam QS 42: 26, Allah menetapkan dua syarat utama bagi para pendoa,”Dia memperkenankan doa orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang  saleh.”

Ya, iman dan perbuatan baik adalah dua sayap yang akan membawaku, membawa siapa pun di antara kita, menuju Tuhan yang Maha Mengabulkan Doa. Jika kau tidak percaya bahwa Allah akan mengabulkan doamu, lalu buat apa kau memohon kepada-Nya?
Aku mengimani Allah-ku Maha Pemberi dan sangat mudah bagi-Nya untuk mengabulkan doa-doa. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia sesuai dengan persangkaan hamba-Nya dan karena itulah aku akan selalu meyakini-Nya sebagai Tuhan Yang Maha Baik.

Advertisement

Sebagaimana QS 13: 14,”Hanya bagi Allah-lah hak mengabulkan doa yang benar.” Ya Allah, mohon lindungilah aku dari doa-doaku sendiri. Mohon lindungilah aku dari keinginan-keinginanku sendiri. Mohon lindungilah aku dari diriku sendiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif