SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan melintas di dekat bekas pos lalu lintas di Pakis, Delanggu, yang sudah rata dengan tanah, Senin (29/3/2021). Bekas pos lalu lintas itu dibongkar, Jumat-Sabtu (26-27/3/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Bekas pos lalu lintas di perempatan Pakis, Delanggu, Klaten, mendadak rata dengan tanah, sejak Sabtu (27/3/2021). Saat dibongkar, kondisi pos lalu lintas dalam kondisi kosong.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (29/3/2021), pos lalu lintas di Pakis itu berdiri sejak era 1990-an. Saat itu, bangunan pos lalu lintas masih relatif kecil. Seiring berjalannya waktu, bangunan pos lalu lintas mengalami perluasan. Sehingga di lokasi itu dilengkapi dengan tempat parkir yang memadai untuk kendaraan roda dua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejak lima tahun terakhir, pos lalu lintas di Pakis tersebut sudah tak ditempati anggota Satlantas Polres Klaten. Di tengah kondisi kosong itu, bekas bangunan tersebut sempat terbakar, Jumat (24/5/2019) pukul 23.30 WIB. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Baca juga: Nama Bupati Klaten Sri Mulyani Dicatut di WA, Diduga Buat Kuras Duit Masjid

Ekspedisi Mudik 2024

Tongkrongan Anak Punk

Sejumlah saksi mata melihat empat orang dengan dua sepeda motor mondar-mandir di depan pos polisi Pakis sebelum terbakar. Keempat pria itu mengenakan helm sebagai penutup wajah.

“Bangunan itu sudah lima tahun enggak digunakan polisi. Jadi, kondisinya kosong. Saat kosong, sempat digunakan tempat nongkrong anak-anak punk. Jika nongkrongnya hingga larut malam, biasanya anak-anak punk di usir warga sini. Lalu, Jumat pekan kemarin mulai dibongkar atapnya. Sehari kemudian, diratakan dengan tanah dengan menggunakan satu unit backhoe oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Klaten,” kata salah seorang warga di dekat bekas bangunan pos lalu lintas yang sudah roboh di Pakis, Delanggu, Nur Hayati, 45, saat ditemui Solopos.com, Senin (29/3/2021).

Baca juga: Viral! Cewek Berhijab Maling Kosmetik di Toko Dekat UMS Solo

Nur Hayati mengatakan dibongkarnya bekas pos lalu lintas itu mengakibatkan perempatan Pakis tak ada anggota Satlantas Polres yang mengatur lalu lintas secara rutin setiap harinya.

“Di sini juga rawan kecelakaan lalu lintas. Pekan kemarin, ada mobil menabrak mobil. Untungnya tak ada korban jiwa saat kejadian itu. Setelah tak ada polisi, banyak pengendara lalu lintas yang melanggar peraturan lalu lintas [menerobos traffic light],” katanya.

Hal senada dijelaskan seorang tukang parkir yang biasa mangkal di dekat bekas pos lalu lintas Pakis, Delanggu, Rois Nanung Aryanto, 33. Pembongkaran bekas pos di Pakis hingga rata dengan tanah itu berlangsung, Sabtu (27/3/2021) pagi hingga sore.

“Sebelum dibongkar, pas pos dalam kondisi kosong, anak-anak punk memang sering berkumpul di situ. Saat dibongkar atapnya itu [Jumat pekan kemarin], ada anggota polisi ke sini,” katanya.

Baca juga: Aneka Kuliner Lezat di Kampoeng Pecel Klaten, Harga Mulai Rp5.000-an

Pembongkaran bekas bangunan pos lalu lintas di Pakis tersebut juga sudah diketahui Satlantas Polres Klaten.

“Betul [sudah dibongkar]. Sudah tidak dipakai lagi,” kata Kasatlantas Polres Klaten, AKP Abipraya Guntur Sulastiasto mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya