SOLOPOS.COM - Pemilik Filosofi Teh, Bahtiar Ahmad Syukur, menunjukkan aneka varian teh di Kedai Filoaofi Teh, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Senin (30/1/2023) malam. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Di tengah-tengah maraknya kedai kopi, ada satu kedai teh menyempil di satu gang di Wonogiri, yaitu Filosofi Teh. Kedai ini menawarkan aneka jenis teh mulai dari teh telang hingga teh putih.

Berdiri sejak 2016, kedai teh yang terletak di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri ini menjadi satu-satunya kedai teh pertama sekaligus satu-satunya di Kabupaten Sukses. 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemilik Filosofi Teh Wonogiri, Bahtiar Ahmad Syukur, mendirikan kedai itu bermula atas dasar kecintaan dia terhadap minuman teh. Tiar, sapaan akrabnya, membangun usahanya itu ketika masih menempuh kuliah di Universitas Sebelas Maret tujuh tahun lalu. Kini usaha itu dikombinasikan dengan Warmindo. 

“Dari dulu memang suka banget dengan teh. Soalnya ibu sering bikinin teh dan rasanya enak karena ibu meracik teh sendiri,” kata Tiar saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (31/1/2023).

Tiar paham betul saat itu belum ada kedai teh di Wonogiri. Banyak orang di Wonogiri masih awam dengan kedai teh.

Mereka belum tahu bahwa ada banyak varian dan jenis teh di Indonesia. Oleh karena itu, Tiar ingin menghadirkan pengalaman baru minum teh dengan berbagai varian di Wonogiri. 

Meski sudah bertahun-tahun menekuni dunia teh, dia mengaku masih sering belajar tentang teh. Selain dari ibu, Tiar banyak belajar dari para jayengan atau pembuat teh di Solo.

Hal itu ia tekuni sejak masih kuliah hingga sekarang. Dia masih kerap bertanya dan bertukar ilmu soal teh bersama pencinta teh baik di dalam maupun luar Wonogiri.

Awal merintis Filosofi Teh, Tiar sering bolak-balik ke Pasar Gede, Solo untuk kulakan berbagai jenis teh di sana. Di kedainya, dia meracik aneka teh itu hingga menjadi satu produk teh khas Filosofi Teh. 

Di Filosofi Teh, sedikitnya ada 30 varian dan jenis teh yang berbeda. Tiar membeli aneka jenis teh dari berbagai daerah di Indonesia dan sebagian dari luar negeri seperti Pekalongan, Tawangmangu, dan Thailand. 

“Dari teh rumahan seperti teh Cap Dandang sampai teh premium seperti teh putih ada di sini,” ujar dia.

Tiar menawarkan berbagai penyajian teh kepada pelanggan, mulai dari menggunakan poci, blirik, hingga teko laiknya penyajian teh di Jepang. Hal itu untuk memberikan pengalaman teh baru yang berbeda dari minum teh di rumah.

Kedai yang berada di belakang kantor BPBD Wonogiri itu menyediakan sekitar 40 menu teh. Ada lima kategori menu teh, meliputi teh segar, wedangan, teh sehat, teh original, dan teh premium.

Masing-masing kategori menu ada menu favorit yang paling kerap dinikmati para pencinta teh. Kategori teh segar, teh leci menjadi andalan pelanggan.

Untuk teh premium, teh putih masih menjadi yang paling laris diburu penikmat teh.

“Yang sekarang lagi disukai banget itu teh camomel, bunga krisan, dan telang. Itu masuk kategori menu teh sehat,” ucap Tiar.

Dia melanjutkan, ada menu dasar di Filosofi Teh yaitu Teh De’e. Menu ini menjadi basic teh untuk menu-menu lain.

Dinamakan Teh De’e karena teh ini mudah dibuat, bahkan oleh de’e (dia) yang disayangi. 

Harga teh di Filosofi Teh sangat terjangkau mulai dari Rp2.500/gelas teh-Rp12.000/gelas teh. Kedai Filosofi teh buka setiap hari mulai siang pukul 13.00 WIB-16.00 WIB dan malam pukul 18.30 WIB-23.00 WIB.

Filosofi teh cocok sebagai tempat santai atau nongkrong bersama teman. Dengan suasana gang yang sepi, tempat ini juga bisa untuk sekadar mengerjakan tugas.

Selain membuka kedai secara luring, produk Filosofi Teh juga bisa dipesan melalui berbagai jenis aplikasi pesan daring. Tiar akan terus mengembangkan kedai itu di rumahnya.

Dia mengaku beberapa kali diajak untuk berubah haluan agar kedai itu berubah menjadi kedai kopi, tetapi dia menolak lantaran kecintaannya terhadap teh. Bagi Tiar, teh bukan sekadar minuman, melainkan menyimpan banyak cerita dan kenangan.

“Kalau nama Filosofi Teh, sebenarnya tidak ada maksud atau makna khusus. Kebetulan dulu masih ramai-ramainya ada film Filosofi Kopi, nah saya modifikasi jadi Filosofi Teh. Begitu,” jelas Tiar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya