SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO – Puluhan pedagang Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Pemkab Sukoharjo, Senin (13/5/2013). Mereka mengawali aksi dengan berjalanan beriringan dari pasar darurat hingga Kantor Pemkab Sukoharjo atau berjarak sekitar 2 kilometer.

Namun mereka gagal bertemu dengan Bupati H Wardoyo Wijaya sehingga mereka pun mengancam akan datang lagi dengan massa lebih besar. Kekecewaan disebabkan tak satu pun pejabat Pemkab Sukoharjo yang menemui mereka. Sekitar pukul 10.55 WIB, massa membubarkan diri setelah berkali-kali mneriakkan keinginannya bertemu dengan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diperoleh informasi, Bupati dan pejabat Pemkab Sukoharjo saat itu menghadiri acara di Kecamatan Tawangsari. Massa mengancam akan datang lagi dalam jumlah yang lebih besar. Berdasar pemantauan Solopos.com, aksi itu dikawal oleh polisi Sukoharjo. Kapolsek Bendosari, AKP Priyono juga memantau aksi tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam aksi itu spanduk berwarna merah bertuliskan Ndang Dadekno Pasarku !!! (Cepat Selesaikan Pasarku) dibentangkan selama perjalanan. Selain itu, juga rontek bertuliskan,”Pasar Mangkrak Malu Sama Soekarno,” “Niat Ora Gawe Pasar,” “Pasar Untuk Kehidupah Lebih Baik,” “Pasar Dadi Motorku Bali,” dan “Dimana Pejabat Saat Rakyat Terjerat.”

Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Sukoharjo, Gunawan yang menemui pendemo menyatakan, Bupati dan pejabat lain tak ada di tempat. Di hadapan koordinator aksi, Sumarjono dan perwakilan pedagang, Gunawan menyatakan, asisten I bidang pemerintahan Adi Putranto akan menemui pendemo. Usulan itu ditolak oleh pendemo. Mereka beralasan kedatangannya ke Kantor Pemkab Sukoharjo ingin bertemu Bupati sehingga ada kejelasan kapan Pasar Ir Soekarno selesai dibangun. Negosiasi tak mempan sehingga massa memilih pulang. Sebelum pulang, Sumarjono menyerahkan koin pembangunan Pasar Ir Soekarno kepada Gunawan.

“Kami akan melaporkan koin itu ke Pak Asisten I [Adi Putranto],” ujar Gunawan.

Ketua Aliansi Perbaiki Sukoharjo, Sumarjono menyatakan, aksi pedagang sebagai upaya agar pembangunan pasar selesai selesai. “Laporan ke KPK masih tahap supervisi.” Dijelaskannya, ketidakjelasan kapan penyelesaian pembangunan pasar membuat pedagang melarat. “Dari 800-an pedagang yang menempati pasar darurat, sekarang tinggal 30% yang masih menempati. Yang lain tak punya modal lagi,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya