SOLOPOS.COM - Taman wisata di kompleks Water Boom, Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen. Taman ini merupakan bagian dari pengembangan BUMDes Kaliwedi sebagai salah satu Desa BRILian di Sragen. Foto diambi; Minggu (10/3/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO – Kisah sukses pengembangan Desa BRILian tak hanya terjadi di Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Sragen. Saat ini, sudah ada 320 desa BRILian lainnya yang juga jadi andalan di bawah pendampingan BRI Regional Office (RO) Yogyakarta.

Dalam wawancara singkat melalui WhatsApp yang dikirim kepada wartawan, Rabu (20/3/2024), Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono, mengatakan pemberdayaan BRILink tak lepas dari fokus mereka pada segmen usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

John mengatakan, sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen UMKM, peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga intermediary keuangan.

Guna mendukung stabilitas ekonomi serta keberlanjutan usaha para pelaku UMKM maka BRI terpanggil untuk melakukan aksi pemberdayaan baik kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa.

Saat ini, pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata.

Hal tersebut dicerminkan dari desa yang termasuk kategori maju dan mandiri sesuai Indeks Desa Membangun (IDM) 2021 hanya memiliki porsi kurang dari 30% dari total desa sebanyak 73.814 desa.

Berdasarkan kondisi tersebut, Bank BRI hadir turut serta mengembangkan desa melalui program Desa BRILian sejak 2020.

John menyebut ada tiga bentuk pemberdayaan Desa BRILian yang mereka lakukan. Pertama yakni empowerment atau kegiatan pemberdayaan berupa pemberian literasi dasar, literasi bisnis, dan literasi digital kepada desa peserta.

Kedua yakni assistance atau aktivitas pendampingan intensif kepada Desa BRILian terbaik di tiap batch oleh tim BRI dan mitra kerja sama. Terakhir adalah awarding atau pemberian penghargaan/apresiasi kepada pemenang desa selama periode empowerment.

Penilaiannya berdasarkan kepemimpinan unggul, kolaboratif, inovatif dan mampu menjadi role model pengembangan desa lainnya.

John mengatakan program Desa Brilian mereka inisiasi sejak 2020. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar menjadi Desa BRIlian.

Di antaranya memiliki BUMDes aktif, memiliki produk unggulan, dan BUMDes membuka rekening simpanan di BRI. Salah satu keuntungan bergabung dalam ekosistem ini adalah pemberian apresiasi berupa bantuan fasilitas sarana dan prasarana.

BRI, lanjut John, juga melakukan pendampingan lanjutan bagi desa-desa Brilian yang telah mengikuti Program Desa Brilian tahun sebelumnya dengan Program Deepening Desa Brilian.

Hal itu diharapkan dapat menjadi sarana pendampingan agar desa2 tersebut terus mengembangkan potensinya, sehingga menjadi lebih baik dari tahun ke tahun.

Salah satu desa BRILian yang cukup berhasil yakni Desa Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung yang menjadi Juara I Nugraha Karya Desa Brilian 2023. Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali sebagai Juara Nugraha Karya Desa Brilian 2021.

Desa Kaliwedi Sragen

Di Wilayah Soloraya, salah satu yang berhasil yakni Desa BRIlian Kaliwedi, Gondang, Sragen. Melalui BUMDes Karya Mandiri, Kaliwedi, dan pendampingan BRI, desa ini memilik lima unit usaha dengan omzet tahunan mencapai Rp1,7 miliar.

Pimpinan Cabang BRI Sragen, Wawan Indarno, saat ditemui di kantornya, Jumat (15/3/2024), membenarkan Desa Kaliwedi merupakan salah satu Desa BRILian unggulan mereka. Desa ini dikelola di bawah BRI Unit Plosorejo sejak 2021 silam.

Kaliwedi dipilih karena memiliki potensi yang bisa dikembangkan, mulai dari UMKM, adanya waterboom, agrowisata, hingga waterboom yang mampu menyedor hampir ribuan pengunjung saat momen liburan.

Melalui pendampingan tersebut, Kaliwedi beberapa kali mendapatkan pelatihan, bantuan pengembangan unit usaha, hingga bantuan tanaman produktif. Namun, Desa BRIlian di Sragen tak hanya Kaliwedi. Ada dua desa lagi yang juga potensial dikembangkan sebagai Desa BRILian, di antaranya wisata Sendang Kun Gerit di Dukuh Kukun Gerit, Desa Jati Batur, Gemolong dan sentra pengrajin batik di Plupuh, Sragen.

Wawan mengatakan, goals atau tujuan utama sejumlah upaya kolaborasi tersebut yakni menjadikan desa kian berkembang sehingga menjadi pusat ekonomi baru. Hal ini sebagai upaya agar pergerakan ekonomi tak hanya ada di wilayah perkotaan.

“Ke depan kalau bisa kami harus selalu create desa BRIlian baru. Minimal ada satu lagi yang bisa kami jadikan sebagai Desa BRIlian,” tambah Wawan.

Sementara itu, Kepala Desa Kaliwedi, Daryono, mengakui kerja sama pemberdayaan desa melalui program BRILian cukup bermanfaat baginya. Melalui sejumlah pendampingan yang dilakukan BRI, pihaknya jadi lebih bisa berkembang.

BRI juga kerap memberikan bantuan demi pengembangan BUMDes. Salah satunya yakni bantuan pengembangan penanaman melon hidroponik melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILian Regional Yogyakarta hingga Rp90 juta lebih.



Dana pengembangan tersebut diimplementasikan melalui penanaman melon hidroponik green house yang kali pertama panen raya pada, Jumat (23/2/2024) lalu.

BRI dan BUMDes Kaliwedi melibatkan para petani milenial dengan pendampingan juga petani muda yang sudah berpengalaman dalam menanam melon hidroponik.

Di sisi lain, engelolaan lima unit usaha di Kaliwedi terbukti berdampak positif bagi warga desa. Hal itu bahkan mampu menaikkan status desa mereka dari berkembang menjadi desa maju.

BUMDes Kaliwedi juga dinobatkan sebagai Juara Inovasi dalam Lomba Desa se-Sragen pada 2022 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya