SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di depan Kantor DLH Kabupaten Sragen yang terletak di wilayah Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, Kamis (29/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 280 pemulung dan pemungut sampah yang tergabung dalam Paguyuban Lingkungan Asri (PLA) Sragen akan diberdayakan agar mendapatkan penghidupan yang layak. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen menjajaki peluang kerja sama dengan investor dari Jakarta untuk pemberdayaan pemulung dan pemungut sampah ini.

Rencananya mereka akan dijadikan petugas pemilah sampah dalam pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanggan, Gesi, Sragen.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Rencana itu diungkapkan Kepala DLH Sragen, Tedi Rosanto, Kamis (29/9/2022). Tedi menerangkan anggota PLA itu  beroperasi di delapan kelurahan di Kecamatan Sragen dan Karangmalang. Sampah-sampah di delapan kelurahan itu dipunguti oleh anggota PLA Sragen.

“Petugas PLA itulah yang memungut sampah rumah tangga di permukiman dan dibawa ke TPS 3R atau TPS terpadu. Kemudian sampah-sampah yang terkumpul diangkut ke TPA Tanggan. Kami memungut retribusi kepada warga untuk membiayai pengangkutan sampah ke TPA di Tanggan,” jelasnya.

Baca Juga: DLH Sragen Kini Punya Bank Sampah, Hasilnya Bisa untuk Bayar Retribusi 

Tedi mengatakan pihaknya tenaga mencari cara bagaimana meningkatkan kesejahteraan anggota PLA yang berjumlah 280 orang. DLH lantas menginisasi agar mereka mendapatkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Ke depan, Tedi berkeinginan para pemulung dan pemungut sampah ini bisa diberdayakan oleh perusahaan sebagai petugas pemilih sampah dengan upah sesuai upah minimum kabupaten (UMK).

“Selain itu mereka masih bisa mendapatkan tambahan di luar jam kerja. Kami sudah siapkan konsep untuk menjajaki kerja sama dengan perusahaan pengolahan pupuk organik di Jakarta. Kerjasama ini nanti diharapkan bisa mengangkat derajat para pemulung. Saya menyaksikan sendiri saat truk sampah tiba di TPA Tanggan itu sering kali menjadi keroyokan para pemulung,” katanya.

Tedi juga menyampaikan konsep pemberdayaan pemulung itu ke Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Baca Juga: Bank Sampah Jadi Solusi Paling Efektif Pengelolaan Sampah di Sragen

“Perusahaan di Jakarta itu bergerak dalam pengolahan sampah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Mereka mengombinasikan sampah organik dengan kotoran hewan dan enceng gondok. Saya ingin melakukan demplot untuk pembuatan pupuk organik dan langsung diaplikasikan pada lahan pertanian di Tunggul Kecamatan Gondang dan Kecil Kecamatan Tanon. Sebelum semua jelas, saya tidak mau MoU dulu,”katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya