SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> — Rina Cahyaningrum, terus berjalan di sepanjang Jl. Melati dekat Masjid Mlinjon, Kelurahan Tonggalan, Klaten Tengah, Klaten, Jumat (18/5/2018).</p><p>Sesekali ia mampir ke salah satu lapak, melihat-lihat, lalu berjalan lagi ke lapak berikutnya. Beberapa kali ia mampir lapak membeli kolak, pecel, dan gorengan kesukaannya.</p><p>Rina tak sendirian. Di sekelilingnya ada ratusan orang hilir mudik di Kampung <a title="Sambut Ramadan, Polisi Klaten Kerja Bakti Bersihkan Masjid" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180517/493/916517/sambut-ramadan-polisi-klaten-kerja-bakti-bersihkan-masjid">Ramadan </a>&nbsp;Masjid Mlinjon (KRMM), Jl. Melati dan Jl. Bhayangkara sepanjang sekitar 300 meter. Para pemburu kuliner untuk berbuka puasa alias takjil itu harus berbagi jalan dengan pesepeda, pengendara motor, hingga mobil dan truk yang melintas di jalan itu.</p><p>Di sepanjang jalan itu pula berderet seratusan lapak penjaja kuliner di kiri-kanan jalan. "Saya beli kolak dan pecel. Nanti jalan lagi ke sana beli gorengan," kata Rina seraya memperlihatkan belanjaannya kepada <em>Solopos.com</em>, Jumat.</p><p>Perempuan berhijab itu senang berbelanja di KRMM. Selain pilihan menunya yang beragam, harganya pun relatif murah.</p><p>"Kadang dari rumah niat beli ini. Sampai sini pengin beli yang lain sebab banyak sekali pilihannya. Harganya juga murah-murah," tutur perempuan yang bekerja di bank milik pemerintah itu.</p><p>Tak sengaja Rina menjumpai KRMM tahun lalu. Sepulang kerja, ia melihat keramaian lalu singgah sejenak. Ia berjalan-jalan seraya membeli kolak kesukaannya.</p><p>Perempuan asli Boyolali ini datang lagi ke kampung itu pada <a title="Inilah Jam Kerja PNS di Bulan Ramadan" href="http://news.solopos.com/read/20180509/496/915264/inilah-jam-kerja-pns-di-bulan-ramadan">Ramadan </a>&nbsp;tahun ini. "Sudah dua tahun ini saya selalu ke sini. Meski ramai tapi mengasyikkan," urai Rina yang kini tinggal di Dukuh Pandanrejo, Desa Semangkak, Klaten Tengah.</p><p>Salah satu pedagang kuliner di KRMM, Vanessa Ayudia, 34, warga Kampung Gayamprit, Kelurahan Gayamprit, Klaten Selatan, mengatakan selama <a title="Ini Jadwal Imsakiyah Ramadan 2018 Wilayah Solo" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180517/489/916778/ini-jadwal-imsakiyah-ramadan-2018-wilayah-solo-">Ramadan</a>, ia berjualan aneka jajanan dan lauk. Jajanan itu bukan bikinan sendiri melainkan titipan teman-temannya.</p><p>Ia biasa membuka lapak pukul 14.00 WIB dan tutup seusai waktu berbuka puasa. "Saya paling ambil untung Rp100-Rp200 per biji. Kemarin saya dapat omzet Rp600.000 di hari pertama Ramadan," tutur Vanessa.</p><p>Ketua Panitia KRMM, Sri Kuncoro, mengatakan animo pedagang ikut KRMM tahun ini sangat tinggi. Bahkan, panitia terpaksa menolak pendaftar lantaran kuota terpenuhi.</p><p>KRMM kali ini diikuti seratusan pedagang. Jumlah itu meningkat dibanding tahun lalu hanya 70 pedagang. "Animonya sangat luar biasa. Pengunjungnya juga banyak sekali," kata Kuncoro.</p><p>Untuk ikut berjualan di KRMM, lanjut Kuncoro, peserta dari luar Mlinjon dikenai biaya sewa lapak Rp650.000 untuk berdagang selama Ramadan. Sedangkan warga Mlinjon atau jemaah masjid cukup membayar sekitar Rp300.000 dan ada pula yang gratis.</p><p>Panitia juga menyiapkan mekanisme subsidi untuk sewa lapak pedagang. "Dari tahun ke tahun KRMM makin ramai. Manfaat lain juga ekonomi masyarakat sekitar meningkat. Kami memperkirakan dalam sehari perputaran uang di KRMM mencapai Rp30 juta-Rp50 juta per hari. Jika dihitung selama sebulan bisa mencapai lebih dari Rp800 juta," beber Kuncoro.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya