Berburu Baju Lebaran, Warga Luar Soloraya Serbu Pasar Klewer Solo

Solopos.com, SOLO — Semakin mendekati Lebaran, Pasar Klewer Solo makin ramai diserbu pembeli dari berbagai daerah di luar Soloraya. Mereka berburu pakaian baik untuk dijual kembali maupun dipakai sendiri saat Lebaran nanti.

Pantauan Solopos.com, Rabu (27/4/2022), para pembeli sibuk memilah barang di kios-kios pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah itu. Begitu juga dengan pedagang yang dengan semangat menawarkan barang dagangannya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Transaksi tawar-menawar terdengar jelas sepanjang lobby pusat grosir yang eksis sejak Indonesia belum merdeka itu. Pedagang batik di salah satu kios Pasar Klewer, Jumiyati, 45, mengaku dalam sehari bisa menjual ratusan meter kain saat mendekati Lebaran ini.

“Ramai apalagi mendekati Lebaran ini, bisa nyampe ratusan meter sehari, itu baru yang beli eceran,” ucap pedagang asal Kauman itu saat ditemui Solopos.com, Rabu (27/4/2022).

Pedagang di Pasar Klewer Solo itu sampai menambah satu orang karyawan lagi untuk membantunya melayani pembeli menjelang Lebaran. “Saking banyaknya yang beli, terutama mereka dari luar kota, dari Madiun, Ponorogo, sampai Pacitan. Katanya di sini banyak pilihannya dan murah, sampai saya nambah satu karyawan lagi, awalnya cuma dua,” tambahnya.

Baca Juga: Potret Suasana Pasar Klewer Solo Ramai Pengunjung Jelang Lebaran

Harga yang ditawarkan Jumiyati beragam, tergantung jenis motif dan kualitas kain. “Macem-macem, setengah meternya mulai dari Rp17.000 sampai ratusan ribu rupiah,” ucapnya sambil menunjukkan jenis kain batiknya.

Pendapatan Puluhan Juta Sehari

Pedagang di kios Blok C Pasar Klewer, Didik Puryanto, 49, juga mengatakan menjelang Lebaran ini pendapatannya bisa tembus puluhan juta rupiah dalam sehari. “Tahun ini naiknya melejit. Puluhan juta bisa nyampai,” ujarnya kepada Solopos.com.

Didik mengatakan pada awal Ramadan pesanan sudah banyak yang masuk. Namun, sekarang ia malah membatasi pesanan. “Mau Lebaran kan takut yang lain enggak kebagian,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pakaian Ini yang Diburu Pembeli di Pasar Klewer Solo

Selain permintaan dalam bentuk kain batik meteran, dagangan Didik di Pasar Klewer Solo yang dalam bentuk pakaian jadi juga laris diserbu pembeli. “Kalau yang pakaian jadi juga sama, permintaannya lumayan, tiap orang belinya bisa sampai lima potong,” ucapnya.

Harga yang ditawarkan Didik untuk pakaian jadi tergantung model hingga kerumitannya. Kemeja misalnya, ada yang dibanderol Rp45.000 hingga Rp200.000 per potong. Sedangkan gamis sekitar Rp300.000 per potong. “Malah yang sering laku itu daster, biasanya ibu-ibu, buat di rumah, mereka pinter banget nawarnya,” katanya sembari tertawa.

Rohiyatun, 46, pembeli asal Madiun yang juga langganan di kios Didik, mengatakan setiap Lebaran ia selalu memesan kain batik untuk keluarga besarnya. “Setiap tahun saya ke sini, sudah langganan dari zaman ibu saya. Ya selain murah, motifnya juga baru terus,” kata ibu tiga anak itu.

Baca Juga: Cerita tentang Pasar Klewer yang Mayoritas Pedagangnya Perempuan

Harga Naik Tak Jadi Soal

Berbeda dengan Wiwik Indarti, 45, ia mengakui baru kali ketiga ini belanja kain di Pasar Klewer Solo saat menjelang Lebaran. Sebelumnya dia dan keluarganya hanya membeli pakaian jadi setiap tahunnya.

“Sudah tiga kali ini beli kain meteran. Sebenarnya sudah beli waktu sebelum puasa, tapi buat tambahan yang kurang dari penjahit. Banyak pilhan, motifnya cantik-cantik, bisa dipakai kondangan juga,” ucap pembeli asal Pacitan itu.

Wiwik tidak mempermasalahkan harga. Walau harga naik dia tetap membeli asalkan kualitas dan motifnya sesuai. “Denger-denger malah harganya naik, tapi saya enggak masalah, yang penting cocok ya angkut aja,” ujarnya.

Baca Juga: Ada Pelonggaran Aturan Mudik, Bakul Pasar Klewer Solo Harap-Harap Cemas

Pantauan Solopos.com pagi ini, pengunjung mulai memadati beberapa kios di Pasar Klewer, bukan hanya warga Soloraya. Hampir seperempat area parkiran mobil di kawasan Pasar Klewer dipenuhi kendaraan berpelat nomor luar daerah Soloraya.