SOLOPOS.COM - Ampo, camilan berbahan dasar tanah liat atau lempung (Instagram/@genpijatim)

Solopos.com, JATENG — Indonesia merupakan negara dengan beragam macam keunikan, mulai dari budaya hingga kuliner.  Berbicara mengenai kuliner, tentunya banyak jenis-jenis kuliner unik dari berbagai daerah di Indonesia, contohnya ada sajian belalang goreng yang dikenal oleh masyarakat Kabupaten Bantul, Provinsi DI.Yogyakarta, lalu ada makanan dengan sajian dari daging ular kobra yang umum disantap di daerah Bandung, Jawa Barat, dan masih banyak lagi.

Namun, pernahkah menyadari bahwa Pulau Jawa secara keseluruhan yang terdiri dari 6 provinsi ini memiliki makanan camilan unik berbahan dasar tanah liat? Ampo  adalah makanan camilan khas Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terbuat dari tanah liat tanpa ada campuran apapun.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Mengutip dari Wikipedia, Jumat (27/8/2021), Kebiasaan makan tanah liat atau disebut juga lempung ini dikenal dengan sebutan geofagi dan biasanya kebiasaan ini lekat oleh masyarakat yang tinggal di daerah tropis dan hangat. Ampo ini biasanya digemari oleh kalangan wanita yang sedang hamil. Efek buruk mengkonsumsi Ampo ini dapat membuat seseorang jadi mudah mengantuk dan tertidur dengan sendirinya.

Baca Juga :  Pemkab Banyumas Uji Coba Pembukaan Objek Wisata

Pembuatan Ampo ini sangat sederhana dan mudah, namun tanah yang digunakan sebagai bahan baku membuat ampo tidak sembarangan, melainkan harus berjenis tanah liat yang bertekstur lembut dan bebas dari pasir, kerikil atau batu serta bebas dari parasit-parasit berbahaya.

Dari tanah yang dikumpulkan, adonan tanah diolah hingga menjadi kalis atau tidak lengket di tangan. Proses pengolahan adonan tanah liat ini juga dicampur dengan air secukupnya yang ditambahkan secara perlahan-lahan dan adonan juga sesekali ditumbuk. Saat adonan siap, proses berikutnya adalah mengikis atau menyerut tanah di bagian atas adonan sedikit demi sedikit dengan menggunakan bilah pisau bambu.

Hasil serutan tanah yang berbentuk seperti stik wafer dengan panjang 6-8 cm itu yang disebut ampo yang nantinya dikumpulkan dan ditempatkan pada semacam periuk gerabah tanah liat untuk diasapi di atas tungku kayu bakar.

Baca Juga : Yang Ngebet Basah-Basahan Sabar Dulu Ya, Wisata Air di Jateng Belum Diizinkan Buka

Melansir dari Detik.com, Di Cirebon, Jawa Barat, Ampo sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat meskipun makanan ini dianggap aneh karena bahan dasarnya. Cita rasa yang unik serta khasiat yang dihasilkan membuat banyak masyarakat setempat yang akhirnya memanfaatkan Ampo sebagai obat. Tradisi ini juga diikuti oleh masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang percaya bahwa mengkonsumsi Ampo bisa menguatkan sistem pencernaan.

Berdasarkan sebuah studi yang ditemukan menyebutkan bahwa ternyata tanah liat atau lempung yang steril memiliki efek menyamankan perut dan membantu melindungi dari virus dan bakteri. Selain itu juga bisa mengikat hal yang berbahaya, seperti mikrob, pathogen dan virus.

Namun, Ampo ini juga memberikan dampak buruk jika bahan lempung yang digunakan terdapat telur parasit, seperti cacing gelang yang dapat tinggal selama bertahun-tahun dan dapat menimbulkan masalah jika terkonsumsi. Namun, oleh beberapa masyarakat yang sudah terbiasa mengkonsumsi Ampo ini sudah cukup memahaminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya