SOLOPOS.COM - Praktisi public speaking, Putri Soemirat (tengah) dan Ketua Umum PKR, Tuntas Subagyo (kanan), saat acara diskusi milenial di Gedung Nikmat Rasa Jl. Veteran Nomor 284 Solo, Jumat (14/1/2022) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Puluhan anak muda yang kebanyakan berstatus mahasiswa, mengikuti kegiatan ngobrol santai dalam acara bertemakan “Kaum Milenial Masa Depan di Era Industri Digital”, Jumat (14/1/2022) malam, di Gedung Nikmat Rasa Jl. Veteran Solo.

Acara yang digelar DPP Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) itu menghadirkan praktisi public speaking, Putri Soemirat, dan Ketua Umum PKR, Tuntas Subagyo. Tak hanya belajar teori, anak-anak muda masa depan bangsa itu ditantang bicara di muka umum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mulai dari sekadar mencurahkan kekesalan hari itu, hingga harapan mereka ke depan. Bahkan ada peserta yang diminta bernyanyi di depan peserta lain untuk menunjukkan keberaniannya.

Baca Juga: Gotong Royong PKR Geliatkan Ekonomi Masyarakat Sumbar

Dalam kesempatan itu Putri Soemirat mengungkapkan pada dasarnya setiap orang bisa berbicara. Namun tidak semua orang bisa berbicara dengan baik dan terstruktur. Sehingga diperlukan keberanian dan latihan agar mampu berbicara secara baik ketika di hadapan orang banyak.

“Berbicara itu adalah berkomuniakasi menyampaikan sesuatu dan mempengaruhi seseorang dari apa yang kita sampaikan. Apakah bicara kita akan mengubah cara berpikir seseorang melakukan sesuatu, atau membeli sesuatu, itu jadi inspirasi,” kata dia.

Perempuan yang juga menjadi mentor di komunitas Voice Over Dubber Indonesia itu juga menyoroti fenomena dunia digital yang kian ramai. Seperti penggunaan media sosial (medsos) yang memberi peluang memperoleh penghasilan tambahan. Menurut dia, anak-anak muda harus kreatif dan inovatif agar bisa mendapatkan penghasilan dari hobi yang digemari.

Baca Juga: Sempat Dukung Prabowo dan Jokowi, Aktivis Pemuda Jakarta Gabung PKR

Sementara Tuntas Subagyo bercerita perjalanan hidupnya sedari kecil, beranjak dewasa, hingga kini menjadi pimpinan PKR. Salah satu perbedaan ketika dirinya muda dengan zaman milenial yaitu sudah canggihnya teknologi informasi sekarang ini. Ketika Tuntas masih muda, belum ada teknologi informasi yang secanggih dan semodern saat ini.

“Zaman kami karena belum ada teknologi digital dan game luar biasa, kami dituntut bagaimana bisa berdikari dan kreatif. Saya pernah nyambi bikin kartu ucapan, sablon jaket, dan lain-lain. Jadi ada kreativitas yang dilakukan. Harus berani,” urai dia.

Setelah lulus kuliah tahun 1999, Tuntas juga pernah bertenak lele di pekarangan belakang rumahnya. “Saya pernah juga menggeluti percetakan. Singkat kata, sekarang saya punya PT Tuntas Subagyo Group dan jadi Ketum PKR,” imbuh dia.

Baca Juga: Ada Usulan Presidential Threshold 0 Persen, PKR: Kami Ikut Pemerintah

Tuntas juga sedang mengembangkan My Tora (Toko Rakyat) yang peluncuran secara digitalnya segera dilakukan. “Intinya harus berani. Dan yang perlu diingat satu persen usaha, yang 99 persen adalah kasih sayang Tuhan. Saya rasakan betul,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya