SOLOPOS.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto, seusai dilantik Bupati Sragen di Pendapa Sumonegaran Sragen, Selasa (1/11/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Hargiyanto resmi dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen pada Selasa (1/11/2022) dini hari WIB menggantikan Tatag Prabawanto yang pensiun. Perjalanan karier mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen ini cukup panjang sebelum seperti sekarang.

Hargiyanto mengawali kariernya sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kalimantan Selatan dengan menjadi Kepala Puskesmas Banua Padang pada 1998-2001. Sebelumnya, ia pernah menjadi pegawai tidak tetap (PTT) di Puskesmas Kedawung, Sragen, pada 1994-1997.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Perjalanan karier tersebut diungkapkan Sekda Hargiyanto saat ditemui wartawan di Pendapa Sumonegaran Sragen, Selasa dini hari. Pria kelahiran Sumengko, Sragen Tengah, Sragen, 9 Maret 1968, ini pernah menjadi dokter Pertamina di Jakarta selama setahun sebelum menjadi PTT.

“Mulai karier pertama sebagai PTT di Puskesmas Kedawung, kemudian jadi CPNS di Kalimantan Selatan. Mulai 2002, saya masuk ke Sragen sebagai Kepala Puskesmas Sragen Kota. Lalu masuk ke Dinas Kesehatan (Dinkes) 2010-2011. Kemudian pindah ke RSUD Sragen, lalu kembali menjadi Sekretaris Dinkes mulai 2014. Kemudian pada 2017, definitif sebagai Kepala Dinkes sampai sekarang dilantik Sekda,” jelasnya.

Jabatan Sekda menjadi kejutan bagi Hargiyanto. Awalnya, ia sempat tidak ingin mendaftar open bidding calon Sekda. Dia mengaku bukanlah sosok yang terbaik, tetapi sesuai dengan selera Bupati Sragen.

Meski menjadi pengalaman pertama, ia tak perlu beradaptasi untuk menjadi Sekda. Pasalnya, ia pernah menjabat Plt. Asisten III Setda Sragen. Dia memahami tugas-tugas Sekda saat menjabat Asisten III itu.

Menjadi Sekda artinya Hargiyanto juga menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Dia harus belajar mengenai tata kelola keuangan, administrasi, dan mengoordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

“Pekerjaan mendesak yang segera diselesaikan harus merampungkan standar pelayanan minimal (SPM) yang menjadi amanat UU No. 23/2014. Evaluasinya nanti langsung Bupati. Ini sifatnya mendadak,” ujarnya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menilai kinerja Hargiyanto di bidang medis tidak diragukan. Tetapi menjadi Sekda  kompleksitas masalahnya sangat banyak dan semua itu harus emban.

“Untuk kandidat Sekda lainnya, Pak Tugiyono jangan pelit informasi untuk Pak Sekda yang baru. Kenapa [Tugiyono] tidak dipilih jadi Sekda? Karena bukan selera Bupati. Berarti saya tidak berselera,” ujar Yuni yang menjadikan audiens tertawa di Pendapa Sumonegaran.

Yuni meminta Tugiyono yang merupakan Asisten II Setda dan Dwiyanto yan menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen agar membantu Hargiyanto. Para ASN lainnya juga diminta Bupati untuk mendukung Hargiyanto agar ASN kompak, guyub rukun, sehingga iklim kondusif senantiasa terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya