SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com–Berawal dari keprihatinan mengetahui harga minyak tanah yang terus mengalami kenaikan, muncul ide Suseno untuk menciptakan bahan bakar alternatif yakni briket. Bahan bakar itu berasal dari limbah aren atau onggok dalam bentuk arang.

Tidak hanya berhenti di situ, bapak dari empat anak ini juga menciptakan kompor elektrit yang dinamakan kompor briket AMB-01. Kompor yang diciptakan Suseno bukanlah kompor yang dijual dipasaran, melainkan kompor tanpa menggunakan bahan bakar minyak tanah maupun gas elpiji. Rangkaian kompor elektrik itu ia buat dengan temuan dan pengalaman beberapa tahun terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada tahun 2010 lalu, Suseno mencoba memaparkan hasil temuan dan karyanya dalam lomba Kreativitas dan Inovasi (Kreanova) yang diadakan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten.

Kompor elektrit ciptaan Suseno sangat ramah lingkungan.  “Nyala api pada kompor briket AMB-01 sama dengan kompor yang dijual di pasaran, bahkan wattnya juga tidak terlalu besar yakni 1,5 watt. Yang jelas kompor ini anti meledak,” ujarnya saat ditemui Espos, di rumahnya di Jl. KH. Samanhudi No. 36, Tegal Sepur, Kelurahan Klaten Kota, Kecamatan Klaten tengah, baru-baru ini.

Atas keberhasilan menciptakan bahan baku briket sekaligus kompor elektrit, suami Rumini, 42, ini mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Klaten, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Sampai saat ini, terdapat 15 temuan dari hasil karya pria kelahiran 7 September 1958. Karya temuan Suseno berupa alat terapi pijat elektrik, perangkat nyamuk elektrik, saklar tepuk, parut elektrik, pengaman sepeda, penghemat listrik dan lain sebagainya.

Namun sayangnya, semua hasil karya Suseno belum terdaftar pada Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Ia hanya melakukan kerjasama pada perusahaan besar dengan kompensasi royalti. “Kalau dipatenkan kan harus membayar pajak, saya belum mampu untuk itu. Yang bisa saya lakukan dengan mematenkan sendiri dengan fiberglass pada komponen elektrik. Dengan fiberglass itu, orang tidak bisa meniru karena harus memecah komponen elektrik tersebut,” ujarnya.

Pria lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) Petros Kanisius Klaten ini mengharapkan ada pemihakan dari Pemkab Klaten dalam membantu mematenkan hasil karyanya. Hasil karya kompor briket terus dikembangkan oleh Suseno. Karya terakhir yakni kompor briket AMB-03. Suseno mengakui banyak pesanan dari luar daerah hingga luar jawa, namun biaya produksi kompor briket AMB-03 menjadi kendala tersendiri.  “Kalaupun ada pihak mau bekerjasama dengan saya, mungkin produksi kompor Briket akan semakin banyak,” harap Suseno.

(Muhammad Khamdi )

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya