SOLOPOS.COM - Salah seorang pedagang Pasar Klewer mengayak beras, Rabu (20/5/2015). Terungkapnya beras sintesis di pasaran membuat pedagang cemas. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Beras plastik memunculkan spekulasi ada motif selain ekonomi di balik peredarannya.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan Tiongkok bersedia membantu Pemerintah Indonesia untuk menyelidiki sumber beras sintetis yang sempat beredar di dalam negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, mengatakan dirinya telah melakukan komunikasi dengan beberapa menteri perdagangan negara lain terkait penyebaran beras sintetis tersebut. Salah satunya adalah Menteri Perdagangan Tiongkok yang bersedia menelusuri produknya yang diekspor ke Indonesia.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya tanyakan kepada Menteri Perdagangan Tiongkok kalau ada isu beras sintetis dari negaranya masuk ke Indonesia. Padahal saya tidak pernah keluarkan izin impor, ini jelas tidak baik untuk hubungan Indonesia-Tiongkok,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/5/2015).

Rachmat Gobel menuturkan Menteri Perdagangan Tiongkok juga menegaskan bahwa hanya ada satu perusahaan yang melakukan ekspor beras. Pemerintah Tiongkok sendiri akan membantu untuk mengecek apakah ada beras sintetis yang berasal dari negerinya karena perusahaan yang menjualnya ke luar negeri merupakan badan usaha milik negara.

Menurutnya, isu peredaran beras sintetis juga sempat menerpa Malaysia, tetapi tidak terbukti adanya penyebaran beras yang terbuat dari plastik tersebut. Pemerintah juga menyelidiki kemungkinan telah terjadi kontaminasi antara beras dengan plastik saat proses pengemasan.

Harga plastik yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga beras memunculkan kecurigaan kalau hal tersebut tidak didasari oleh motif ekonomi. “Kami sedang pelajari, dan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk mengetahui latar belakang penyebaran beras sintetis itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Polsek Bantargebang mengamankan seorang pemilik kios beras bersama empat orang karyawannya, karena memiliki dan menjual beras sintetis. Hal tersebut terbongkar setelah Polsek Bantargebang melakukan inspeksi mendadak kepada kios yang diduga menjual beras sintetis di Bekasi.

Berdasarkan pengakuannya, pemilik kios mendapatkan beras sintetis tersebut dari salah satu distributor beras asal Karawang, Jawa Barat. Inspeksi mendadak tersebut dilakukan setelah pengakuan seorang warga Bekasi yang memperoleh beras palsu. Beras tersebut dicampur ke dalam beras asli yang dibelinya. Beras yang diduga terbuat dari bahan sintetis itu tidak hancur saat direbus dengan air. Selain itu, beras sintetis hanya memiliki warna bening, sedangkan beras asli memiliki warna bening dengan putih susu di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya