SOLOPOS.COM - Beras plastik yang beredar di jejaring sosial (Okezone)

Beras plastik beredar di Indonesia. Di Medan, seorang ibu menduga beras yang dibelinya bercampur plastik dan menyerahkan ke kepolisian karena anaknya sakit di bagian perut.

Solopos.com, MEDAN — Bocah SD bernama Bunga Sinda, 10, warga Jalan Mawar, Kelurahan Tanjung Rejo , Kecamatan Medan Sunggal, Sumatra Utara, mengalami pembengkakan di lambungnya. Diduga hal tersebut akibat mengonsumsi beras berbahan plastik.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Menurut informasi dari keluarga korban, bocah kelas IV SD ini awalnya merasa kesakitan di bagian perutnya. Mengetahui hal itu, Suriani (38), ibu kandung korban, langsung melarikannya ke Puskesmas terdekat.

“Muka anak saya (korban) pucat, badannya juga lemas, dia meringis kesakitan di bagian perutnya. Aku bingung kenapa tiba-tiba mendadak sakit seperti orang sudah sakit lama. Padahal, selama ini anak saya ini baik-baik saja, tidak ada menderita penyakit apapun, ” ujar Suriani, Minggu (24/5/2015) sebagaimana dikutip dari Okezone.

Namun, dia melanjutkan, setelah dokter umum Puskesmas Sunggal melakukan pemeriksaan, dinyatakan bahwa anaknya mengalami pembengkakan di bagian lambungnya.

“Aku takut anakku kenapa kenapa bang,” ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, ibu dari empat orang anak ini pun mendadak histeris, mengingat kondisi ekonomi keluarga mereka sangat sederhana.

“Kami dari keluarga sederhana. Padahal, anakku sehat-sehat saja selama ini. Jadi, pas aku tanya apa penyebabnya sampai terjadi pembengkakan dilambung anakku? Dokter itu menjawab, bisa jadi karena faktor makanan, ” tuturnya.

Tidak sampai di situ, anak kedua Suryani juga mengalami sakit perut yang serupa. “Aku bingung bang, anak kedua ku juga mengalami sakit perut, sudah beberapa hari ini mengalami gangguan pencernaan BAB (Buang Air Besar),” ungkapnya.

Hasil pemeriksaan dokter yang menyebutkan kemungkinan penyakit yang diderita anak pertamanya disebabkan faktor makanan. Suryani pun memeriksa 10 kg beras yang dibeli oleh anaknya, Deby, sepekan lalu. “Memang aku juga merasakan hal yang sama, karena penasaran, kuperiksalah semua bahan makanan yang ada di rumahku bang,” jelasnya.

Khawatir Beras Plastik

Maraknya informasi mengenai beras sintetis beredar di masyarakat akhir-akhir ini, membuat Suryani merasa sangat khawatir kalau kedua anaknya menderita sakit karena hal tersebut. Atas kekhawatirannya itu, dia pun sempat menguji beras yang ada di rumahnya.

“Jadi karena banyak informasi di TV dan di koran beras campur plastik, kami berpikir apa karena beras yang baru dibeli anakku kemarin itu adalah beras campur plastik? Kami takut bang, apalagi sudah sepekan kami konsumsi. Kami pun memeriksa dengan cara memasukkan beras ke dalam air. Memang ada yang mengapung bang, tapi kami belum percaya. Dari situ kami langsung beritahukan ke (kepling), ” ujar Suriani.

Mendapat informasi ditemukannya beras yang diduga mengandung plastik, Sihombing, (Kepling) Lingkungan IX, Jalan Mawar, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, langsung melakukan pemeriksaan yang selanjutnya diserahkan ke pihak berwajib, Polsek Sunggal.

“Setelah mendapatkan informasi itu, saya langsung memastikannya. Memang beras itu ada yang mengapung setelah direndam di dalam air, tapi saya enggak berani langsung memastikan itu adalah beras campuran plastik. Untuk itu, kami langsung menyerahkan sisa beras sebanyak tiga kg lagi yang belum dikonsumsi ke polisi, Polsek Sunggal,” kata Sihombing.

Hingga saat ini, beras yang diduga mengandung campuran plastik itu masih diperiksa pihak kepolisian. Sementara Bunga Sinda, sudah pulang ke rumah setelah mendapat perawatan di Puskesmas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya