SOLOPOS.COM - Salah seorang pedagang Pasar Klewer mengayak beras, Rabu (20/5/2015). Terungkapnya beras sintesis di pasaran membuat pedagang cemas. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Beras plastik atau sintetis masih mengundang tanda tanya setelah beberapa uji lab menunjukkan hasil berbeda.

Solopos.com, JAKARTA — Polri akan mengumpulkan seluruh peneliti dari laboratorium yang menguji beras sintetis untuk mengetahui pasti penyebab adanya perbedaan hasil dari penelitian yang dilakukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan akan mendiskusikan perbedaan hasil uji laboratorium terhadap sampel beras sintetis. Pasalnya, uji laboratorium tersbeut dilakukan terhadap sampel dan menggunakan metode yang sama.

“Kami akan mendiskusikan dengan peneliti di masing-masing laboratorium, kira-kira apa yang perlu dilakukan, karena hasilnya berbeda,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Badrodin Haiti menuturkan pihaknya juga akan mendalami motif dari adanya perbedaan hasil uji laboratorium terhadap beras yang diduga mengandung plastik. Hal itu dilakukan untuk mengetahui adanya kemungkinan lain penyebab munculnya perbedaan hasil uji tersebut.

Menurutnya, pihaknya juga tidak serta merta menghentikan penyelidikan kasus dugaan beras sintetis yang dilaporkan Dewi Septiani. Polri nantinya akan mendalami apakah ada kemungkinan lain dari kasus tersbeut.

“Konsumen kan dapat melaporkan ke aparat pemerintahan dan Kepolisian apabila menemukan produk yang tidak sesuai harapan. Kuncinya itu di Sucofindo, apakah ini memang betul hasil uji laboratorium, atau mungkin ada hal lain yang kami tidak tahu,” ujarnya.

Terdapat perbedaan hasil uji laboratorium terhadap beras yang diduga mengandung plastik. Uji laboratorium yang dilakukan PT Sucofindo (Persero) menunjukkan sampel beras itu positif mengandung plastik, sedangkan laboratorium forensik Bareskrim, laboratorium BPOM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian menunjukkan hasil negatif.

Badrodin Haiti menyampaikan dugaan penyebab perbedaan hasil uji sampel beras yang dilakukan PT Sucofindo dengan empat laboratorium lainnya. Hal itu bisa disebabkan perbedaan interpretasi terhadap hasil analisis yang menggunakan metode gas chromatography mass spectrometry atau GCMS.

Menurutnya, PT Sucofindo mengeluarkan hasil analisis kualitatif tanpa melakukan konfirmasi dengan senyawa baku dari bahan plastik yang diduga terkandung dalam sampel. “Kemungkinan kedua, perbedaan hasil itu dapat terjadi karena adanya kontaminasi terhadap peralatan analisis yang digunakan dalam sampel tersebut,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya