SOLOPOS.COM - Kondisi rumput Stadion Manahan terbaru menggunakan pola horizontal. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Istimewa/Pengelola Rumput Manahan)

Solopos.com, SOLO – Pola lapangan Stadion Manahan Solo kini memiliki bentuk pola rumput yang baru. Sebelumnya pola rumpu di Stadion Manahan hanya menggunakan pola garis-garis gelap terang.

Rumput lapangan di Stadion Manahan sempat stres berat saat pertandingan Liga 1 dan Liga 2 digelar di Solo. Dalam sepekan Stadion Manahan bisa menggelar lebih dari empat kali pertandingan.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Baca Juga: Sejarah Stadion Manahan Solo Dulu: Persembahan dari Tien Soeharto

Meski rumput zoysia japonica tergolong rumput yang kuat, namun di beberapa sisi lapangan terutama di sisi penjaga gawang, rumput mengalami stress berat. Pengelola rumput stadion pun harus melakan perawatan ekstra agar kondisi rumput tetap baik.

Saat ini tidak ada pertandingan kompetisi resmi yang digelar di Stadion Manahan. Namun, pengelola rumput tetap melakukan perawatan ekstra sekaligus mencoba membuat pola baru pada rumput itu.

Baca Juga: Kalahkan Persela, PSIS Tutup Liga 1 Musim Ini dengan Kemenangan

Konsultan rumput Stadion Manahan, Rahayu, kepada Solopos.com, Rabu (29/3/2022), mengatakan pengelola tetap melakukan perawatan rutin seperti biasa tidak ekstra seperti beberapa waktu lalu. Ia merinci perawatan itu berupa pemotongan rumput sepekan sekali dan pemupukan setiap 1,5 bulan sekali.

“Kondisi terbaru kami coba pola horizontal. Beberapa waktu lalu juga sempat ada kunjungan dari PSSI. Hasilnya kondisi rumput saat ini sangat bagus dan sehat,” kata dia.

Pantulan Bola

Ia menambahkan ada sedikit evaluasi dari kunjungan itu berupa pantulan bola yang masih kurang. Hal itu dikarenakan tinggi rumput yang masih dalam masa pemeliharaan.

“Jika ada pertandingan besar maka akan ada pemendekan rumput sehingga daya pantul dan daya gelinding bola maksimal,” kata dia.

Baca Juga: Geger Roman Abramovich Diracun saat Damaikan Rusia dan Ukraina

Saat ini ketinggian rumput sekitar 2,4 cm-2,5 cm. Jika ada pertandingan besar rumput dapat dipotong sekitar 2,25 cm. Ketinggian rumput itu merupakan standar internasional dan standar FIFA.

“Ketinggian itu nantinya akan digunakan untuk Piala Dunia,” imbuh dia.

Sementara itu, secara keseluruhan tidak ada persoalan terkait rumput dalam gelaran Liga 1 dan Liga 2 di Stadion Manahan beberapa waktu lalu . Rahayu menyiasati beban berat dengam menambah nutrisi rumput.

“Rumput di sana sangat kuat karena dulu media tanam rumput sangat tepat. Termasuk saat hujan dan padahal Manahan sering hujan tetapi tidak ada pemadatan sehingga rumput baik-baik saja,” kata akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Baca Juga: Zona CONCACAF Masih Ketat, 3 Tim Punya Peluang ke Piala Dunia 2022

Ia menambahkan saat proses renovasi Stadion Manahan, Rahayu terlibat langsung dalam pemilihan media tanam. Bahkan dalam pemilihan media tanam memerlukan waktu lama dan berkali-kali tidak menemukan media tanam yang tepat untuk kondisi lapangan.

Hingga pada akhirnya tim menemukan formula terbaik untuk rumput. Hasilnya rumput lapangan meskipun bekerja berat menghadapi laga ini rumput tetap bagus.

“Prinsipnya media tanam itu pasir, tapi menggunakan pasir yang melalui uji laboratorium. Perlu waktu lama untuk menemukan media ini. Kalau rumput jenis zoysia japonica, jenis ini memiliki keunggulan rumput kuat dan pola yang dibuat sangat bagus,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya