SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

SLEMAN—Menekan jumlah populasi tikus, petani di Kecamatan Moyudan mulai membuat sangkar burung hantu.
Diharapkan burung hantu yang dipelihara ini bisa memburu tikus yang biasanya menyerang tumbuhan padi.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Warga Dusun Saren, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Samilah, 35, mengaku sangkar burung hantu ini sudah dipasang satu bulan ini. Tentu saja sarang ini nantinya akan diberikan burung hantu agar memburu tikus-tikus yang ada.

“Selama ini memang sangat banyak tikus di sawah ini. Dua bulan lalu, saat akan panen kami memburu tikus yang ada di sini namun hasilnya kurang memuaskan. Makanya kami coba dengan memelihara burung hantu,” kata Samilah, Kamis (29/11/2012).

Meskipun burung hantu sudah dipelihara, rupanya populasi tikus masih cukup banyak dan memakan padi. Hal ini yang membuat petani masih tidak tenang, karena berbagai macam upaya telah dilakukan.

“Harapan kami satu-satunya hanya dengan memelihara burung hantu ini. Sebab sebelumnya sudah melakukan pengemposan, pengasapan dan penggropoyokan namun hasilnya belum memuaskan juga,” kata Samilah.

Kelompok Petani Delapan, Desa Sumberagung, Siswo Warsito mengaku jika di tempatkan sudah ada program untuk mendukung suksesnya pemeliharaan burung hantu ini. Mereka sudah membuat larangan agar tidak ada yang memburu burung hantu diwilayah desanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya