SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (kedua dari kiri), menekan tombol tanda peluncuran kredit murah di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (11/9/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Pemkab Wonogiri meluncurkan program kredit murah untuk membantu usaha pedagang.

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri meluncurkan kredit murah yang bisa dinikmati secara mudah oleh pedagang. Peluncuran dilakukan di Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (11/9/2017).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kredit murah tersebut bunganya tiga persen setahun. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengaku prihatin dengan banyaknya praktik rentenir atau bank plecit di pasar-pasar tradisional di daerahnya sehingga perlu pelayanan kredit murah yang diberi nama Kredit Mentari (Mengentaskan Jeratan Rentenir) itu.

Dalam program ini, Pemkab dengan menunjuk Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Kredit Kecamatan (PD BPR BKK) Wonogiri sebagai pelaksana. Melalui program itu Bupati mengajak masyarakat melawan rentenir.

Bupati yang akrab disapa Jekek itu menyebut Pasar Kota Wonogiri sebagai percontohan atau pilot project penanggulangan praktik rentenir. Setiap pedagang pasar kota mendapat pinjaman (kredit) Mentari Rp2 juta tanpa agunan dan bunga jasa hanya tiga persen dalam setahun.

“Pedagang kecil pasar kota ada sekitar 250 orang jika mengajukan kredit Mentari berarti Pemkab harus menyiapkan Rp500 juta,” kata dia.

Jekek berharap dengan pinjaman Mentari senilai Rp2 juta itu para korban rentenir bisa untuk melunasi tanggungan ke rentenir. “Bagi yang ada tanggungan rentenir bisa didata dan dicairkan lebih dulu. Tapi syaratnya langsung melunasi ke rentenir. Jangan sampai jadi lagu lama, gali lubang tutup lubang,” ujar Jekek.

Direktur DP BPR BKK Wonogiri Sucipto berkomitmen mengentaskan kemiskinan dengan melawan rentenir. Dengan total aset Rp328,5 miliar lebih serta pendapatan Rp34,3 miliar lebih PD BPR BKK Wonogiri siap melayani pedagang kecil yang membutuhkan kredit usaha Rp2 juta dengan bunga 3 persen per tahun.

“Program baru ini [Kredit Mentari] sebagai jawaban kami atas penderitaan nasabah yang terjerat praktik rentenir,” kata Sucipto.

Salah satu pedagang, Sudarmi, mengatakan sudah lama masuk jeratan rentenir menyambut positif program tersebut. Bunga yang ditetapkan rentenir sangat tinggi mencapai 20 persen.

Selain itu potongan administrasi saat pencairan juga terlalu tinggi. “Pinjam Rp1 juta harus dikembalikan Rp1,2 juta. Kalau telat mengangsur pasti dikejar-kejar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya