Berang Motor Disenggol, Bripka May Hajar Sulistyanto

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

GUNUGKIDUL— Belum lagi kasus Rezza terselesaikan, aksi kekerasan dilakukan oleh Anggota Polisi terjadi lagi di Gunungkidul. Kali ini, korbannya adalah Sulistyanto, 16, pelajar kelas X SMA Pembangunan Wonosari asal Padukuhan Karangmiri Desa Mulusan Paliyan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sulis mengaku dianiaya anggota Babinkamtibmas Polsek Paliyan Bripka May Haryanto. Tak tanggung-tanggung, dalam pengakuannya,  anak tukang becak  itu mengatakan ditempeleng sekali dan mendapat dua kali bogem mentah Bripka May.

Kejadian bermula saat Sulis menyenggol sepeda motor May di perempatan Puspenmas Balai Desa Kepek, Selasa (6/11/2012) saat jam bubaran sekolah.

Sulis yang merasa takut kemudian kabur. Melihat hal itu, Bripka May yang merasa berang kemudian mengejar Sulis dan berhasil menghentikannya.

“Ditempeleng sekali. Wajah saya dicakar dua kali. Dan dipukul dua kali. Saya ketakutan,” kata Sulis kepada Harian Jogja.Penganiayaan Bripka May ini terjadi di jalan utama Siraman-Pulutan sekitar satu kilometer dari lokasi kecelakaan.

Tak cukup ditempeleng, Sulis masih mendapat hukuman tambahan mendorong sepedanya dari sekolah sampai perbatasan Desa Wareng, Wonosari-Desa Sodo, Paliyan. Jaraknya sekitar 8 kilometer dengan pengawalan May. Sulis bahkan sempat muntah-muntah saat menjalani hukuman itu.

“Padahal saat sepeda motornya tak sengaja saya tabrak untuk menghindari pasir harusnya sudah puas memaki-maki saya. Sepeda saya juga sudah dibanting-banting terus,” beber Sulis.

Kapolsek Paliyan AKP Kaswadi kepada Harian Jogja menyatakan kesalahpahaman kedua pihak sudah selesai dan mencapai kesepakatan damai.

Sayang, AKP Kaswadi justru membela Bripka May dengan tidak mengakui adanya pemukulan anak buahnya terhadap Sulis