SOLOPOS.COM - Kopi ilustrasi (google-images)

Harianjogja.com, SEMARANG- Jumlah petani kopi di Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan 14,95 %  dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini (2003-2013) karena sebagian beralih ke tanaman lain.

“Jumlah rumah tangga usaha tanaman kopi di Jateng dalam kurun waktu 10 tahun ini menunjukkan penurunan jumlah sebanyak 14,95 persen atau setara dengan 53.700 rumah tangga,” ujar Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jateng Totok Tavirijanto di Semarang, Jumat (11/7/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika pada 2003 jumlah rumah tangga usaha tanaman kopi sebanyak 359.379 untuk 2013 menjadi 305.661, tepatnya ada penurunan mencapai 53.717 rumah tangga. Penurunan paling besar terjadi di Wonosobo yang merupakan sentra tanaman kopi di Jawa Tengah, besaran penurunan mencapai 9.9000 rumah tangga atau dari 38.797 pada 2003 menjadi 28.902 pada 2013.

Ekspedisi Mudik 2024

Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Banyumas yang mengalami penurunan sebanyak 8,33 ribu rumah tangga yaitu pada 2013 jumlahnya mencapai 18.244 rumah tangga dan 2013 tersisa 9.910.

Totok mengatakan meski jumlah rumah tangga usaha tanaman kopi menurun namun jumlah pohon yang diusahakan pada 2013 sebanyak 67,09 juta pohon mengalami peningkatan sebesar 19,57 persen atau setara dengan 10,98 juta pohon.

Sementara itu Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jateng Moelyono Soesilo berharap ada peningkatan produksi kopi mengingat terjadi peningkatan jumlah kopi yang dikonsumsi oleh domestik.

“Peningkatan ini terjadi karena semakin banyaknya kafe, restoran, dan hotel yang menjadikan minuman berbahan baku kopi menjadi salah satu menu andalan, ini tidak hanya terjadi di Jateng tetapi nasional,” jelasnya.

Moelyono mengatakan di setiap tahun setidaknya terjadi peningkatan konsumsi kopi untuk pasar lokal mencapai 8%.

“Oleh karena itu pengusaha kopi tentu saja mendahulukan pemenuhan konsumsi lokal, apalagi kualitas kopi panenan petani Jateng termasuk unggul dibandingkan daerah lain,” jelasnya.

Dikatakan secara nasional di tahun ini ekspor kopi turun sekitar 20% dari tahun lalu, jika pada 2013 total kopi yang diekspor mencapai 8,5 juta karung untuk tahun ini hanya 7 juta karung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya