SOLOPOS.COM - Bersepeda merupakan contoh aktivitas di luar ruangan. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO-Mendapatkan sinar matahari setiap hari dan beraktivitas di luar ruangan tak hanya dapat meningkatkan kesehatan umum Anda, melainkan juga bisa naikkan mood Anda. Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh UK Biobank.

Dalam penelitian itu terungkap bahwa menghabiskan banyak waktu di luar ruangan untuk beraktivitas berkorelasi positif terhadap suasana hati yang lebih baik, kualitas tidur yang lebih baik, dan risiko depresi seumur hidup yang lebih rendah. Dalam studi observasional baru ini, Cain dan rekan melihat efek paparan cahaya di luar ruangan terhadap tidur dan suasana hati di lebih dari 400.000 orang di UK Biobank, sebuah penelitian besar terhadap orang dewasa Inggris yang mengumpulkan informasi tentang segala hal mulai dari olahraga dan kebiasaan tidur hingga diagnosa medis dan hasil kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seberapa banyak waktu dihabiskan untuk beraktivitas di luar rungan dan terkena sinar matahari ternyata memengaruhi kesehatan mental orang. Orang-orang telah ditanya tentang suasana hati mereka, obat-obatan, dan waktu yang dihabiskan di luar ruangan pada hari-hari biasa di musim panas dan musim dingin.

Rata-rata, orang dewasa Inggris dalam penelitian ini melaporkan menghabiskan sekitar 2,5 jam menghabiskan waktu di luar ruangan dan orang-orang yang bangun pagi dan pagi hari umumnya menghabiskan lebih banyak waktu di luar daripada di malam hari. Penelitian sebelumnya, seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (1/10/2021),  menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di luar ruangan dan di alam memiliki sejumlah manfaat kesehatan, yang sebagian mungkin terkait dengan cahaya alami yang menjadi isyarat waktu lingkungan yang paling penting untuk ritme sirkadian tubuh.

Baca Juga: 7 Jenis Istirahat yang Dibutuhkan Tubuh, Apa Sajakah?

Tidak mendapatkan cukup cahaya alami bisa menjadi faktor kunci yang berkontribusi terhadap suasana hati yang buruk dan masalah tidur yang juga terkait dengan depresi, gangguan suasana hati yang umum dan salah satu penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders, Cain dan rekan-rekannya mulai mengkarakterisasi bagaimana jumlah jam siang hari yang dihabiskan di luar berhubungan dengan suasana hati, tidur, dan hasil kesehatan, sesuatu yang telah dipelajari lebih sedikit daripada dampak negatif cahaya di malam hari.

Mendapatkan lebih banyak cahaya kapan saja antara fajar dan senja dikaitkan dengan suasana hati yang lebih baik dan kualitas tidur yang lebih baik, serta risiko depresi yang lebih rendah dan lebih sedikit penggunaan obat antidepresan, analisis menunjukkan. Setiap jam tambahan cahaya alami juga dikaitkan dengan kemungkinan depresi seumur hidup yang lebih rendah, penggunaan antidepresan yang lebih sedikit, dan kebahagiaan yang lebih besar. Dan mereka yang melaporkan suasana hati yang lebih baik dan tidur dengan lebih banyak cahaya di luar ruangan cenderung melakukannya lagi untuk kedua kalinya mereka disurvei, rata-rata empat tahun kemudian.

Baca Juga: Mengenal Parasetamol yang Mencemari Air Laut Indonesia

Memodelkan data dengan cara ini, untuk subset dari sekitar 20.000 orang, memungkinkan para peneliti untuk menilai efek yang sebelumnya dihabiskan di luar ruangan terhadap suasana hati dan hasil tidur selanjutnya, sambil mengendalikan kebiasaan pribadi yang stabil. Mereka juga menyesuaikan perbedaan musim, status pekerjaan, olahraga, aktivitas sosial, dan jumlah tidur, semua hal yang dapat memengaruhi kesehatan mental.

Hasil positif dilihat berdasarkan apa yang kita ketahui tentang cahaya, alam, pola tidur dan suasana hati, tetapi apa yang menggembirakan untuk dilihat adalah studi yang cukup besar yang menunjukkan efek menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.

Meskipun demikian, sebagai studi observasional yang bergantung pada orang-orang yang menjawab pertanyaan tentang kebiasaan dan kesehatan sehari-hari mereka, mungkin ada perbedaan antara perilaku aktual dan perilaku yang dilaporkan. Dan, sementara penelitian ini menunjukkan bahwa keluar dapat membantu meningkatkan mood dan meningkatkan kualitas tidur, itu tidak mudah dilakukan oleh semua orang. Berjemur di siang hari merupakan tantangan bagi pekerja shift yang bekerja melawan ritme sirkadian normal.

Baca Juga: Baru Dirilis, Baju Renang Kylie Jenner Dikomplain Pembeli

Bangun lebih awal sebelum bekerja mungkin tidak ideal untuk mereka yang punya jam tubuh malam dan orang-orang dengan chronotypes lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menentang jam tubuh alami Anda tidak begitu baik untuk kesehatan mental. Menurut penelitian terbaru lainnya yang menganalisis data UK Biobank, menemukan orang-orang yang tidak selaras dari jam tubuh alami mereka lebih mungkin untuk melaporkan depresi dan memiliki kesejahteraan yang lebih rendah.

Yang menarik, adalah paralel antara temuan penelitian tentang risiko depresi, penggunaan antidepresan, dan semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa terapi cahaya adalah terapi yang efektif tetapi kurang dimanfaatkan untuk mengobati depresi, terutama dalam kombinasi dengan obat-obatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya