SOLOPOS.COM - Tempat penggilingan beras milik Giyanto, warga Dukuh Gamolan Timur, Desa Gledeg, Karanganom dibobol maling Sabtu (16/5/2020) malam. (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Maling menggasak 6 sak beras di tempat penggilingan padi atau selepan Dukuh Gamolan Timur, Desa Gledeg, Kebonarum, Klaten. Dalam kejadian itu, para pencuri diperkirakan lebih dari satu orang.

Peristiwa itu terjadi saat pemilik selepan bernama Giyanto, 48, pulang untuk berbuka serta salat Magrib, Sabtu (16/5/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Giyanto kembali lagi ke selepan selepas Isya dan tidur di tempat tersebut hingga pagi. Kondisi pintu gerbang selepan selama ditinggal Giyanto terkunci rapat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat Giyanto kembali lagi ke selepan itulah, dia kaget melihat tangga bambu yang sebelumnya berada di luar sudah di dalam ruangan. Setelah dicek lebih teliti, Giyanto mendapati enam sak beras sudah raib.

Ia menduga maling beras itu masuk melalui Bambu pada ventilasi ruangan rusak di salah satu sudut ruangan selepan di Gledeg, Klaten. Para pelaku masuk melalui lubang ventilasi yang ditutupi bilah bambu. Sebab, bilah bambu yang terpasang di salah satu sudut ventilasi itu terlihat rusak.

Giyanto mengatakan jumlah total enam sak beras itu seberat 1,5 kuintal beras seharga Rp1,4 juta.”Kalau jumlah pelaku kemungkinan lebih dari satu orang. Minimal dua orang untuk mengusung beras-beras tersebut,” jelas Giyanto saat ditemui di tempat penggilingan padi miliknya di Klaten, Minggu (17/5/2020).

Besok! Rapid Test Massal Digelar di Pasar Juwangi Boyolali

Giyanto mengaku sebelumnya tak ada orang yang mencurigakan di dekat tempat usahanya. Begitu pula dengan warga setempat yang tak melihat ada kendaraan yang melintas dari arah selepan saat Giyanto pulang.

Tak Melapor Polisi

“Kemungkinan pelaku sudah tahu titik lengahnya yakni saat Magrib karena memasuki waktu berbuka. Biasanya kalau malam di kampung ini ramai, banyak orang menggelar ronda malam,” jelas Giyanto.

Tempat penggilingan beras milik Giyanto berada tak jauh dari permukiman warga. Namun, lokasinya berbatasan dengan sungai dan jalan setapak menuju persawahan. Terkait aksi pencurian itu, Giyanto memilih tak melaporkan ke polisi.

“Rencananya bambu [untuk ventilasi]diganti dengan teralis agar lebih kuat dan tidak mudah dibobol maling,” ungkapnya.

Ditemukan BH hingga Anting, Mayat di Puhpelem Wonogiri Diduga Perempuan

Salah satu warga, Yono, 45, mengatakan sejak ada pandemi Covid-19 hingga ramai isu maraknya aksi pencurian membuat warga meningkatkan kewaspadaan mereka. Ronda malam digelar di beberapa lokasi Dukuh Gomalan Timur.

“Biasanya itu ronda malam digelar habis Isya hingga sahur. Pelaku ini memanfaatkan kelenganan dengna melakukan aksi mereka ketika warga berbuka puasa. Yang jelas, kami akan memperketat pengamanan di wilayah kami,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya