SOLOPOS.COM - Pembaretan warga Penerbad di Maron, Sabtu (13/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Bentrokan aparat yang melibatkan serdadu Penerbad dan personel Brimob Polda Jateng terjadi di Semarang. Begini kisah lengkapnya.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Markas Komando (Mako) Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jl. Kumudasmoro Gisikdrono, Simongan, Kota Semarang, Minggu (12/7/2015) dini hari, diserang sejumlah anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penyerangan diduga karena cekcok antara anggota Penerbad dan Brimob di salah satu ATM bank. Menurut keterangan beberapa warga di sekitar Mako Brimob, seratusan orang datang dengan membawa senjata laras panjang sekitar pukul 02.00 WIB. ”Mereka berpakaian serba hitam datang menggunakan sejumlah mobil dan motor,” kata seorang warga kepada wartawan.

Beberapa Kali Tembakan
Dia mengaku mendengar beberapa kali suara tembakan ke udara saat sekelompok orang berpakaian hitam tersebut memasuki Mako Brimob sambil berteriak maju. ”Warga tidak berani keluar rumah karena diancam kelompok tersebut,” imbuhnya sambil mengisahkan suasana mencekam saat kejadian.

Menurut dia, seorang anggota Brimob yang mengendarai sepeda motor yang akan makan sahur dipukuli pelaku. ”Motornya juga dirusak,” ungkap warga.

Salah seorang warga berinisial Y yang kebetulan berada di asrama Brimob tempat tinggal kerabatnya menyatakan warga dilarang keluar rumah. Y yang hendak ke pasar akhirnya keluar lewat Masjid Attawab Brimob Simongan. ”Di Masjid itu ada banyak orang Penerbad, ratusan mungkin,” imbuhnya.

Saksi mata lainnya menyatakan warga yang awalnya penasaran langsung ketakutan karena disuruh masuk rumah dengan ditodong senjata. ”Saya cuma bisa lihat dari dalam rumah. Warga semua takut,” ujar warga tersebut.

Salah seorang anggota Brimob menyatakan saat kejadian Mako Brimob sepi karena banyak anggota sedang bertugas melakukan pengamanan menjelang Lebaran 2015.

Diakui Kadispen TNI AD
Keributan itu berlangsung beberapa jam, kemudian dua bus yang datang ke Mako Brimob tersebut. ”Ada dua bus, satu dari Brimob Srondol, satunya bus Penerbad,” kata Y.

Sementara itu, pukul 12.20 WIB, mobil Inafis Polrestabes Semarang masuk ke Mako Brimob. Puluhan anggota Polda Jateng berpakain dinas sipil juga berjaga-jaga di sekitar Mako Brimob Simongan.

Kadispen TNI AD Brigjen TNI Wuryanto menyatakan bentrokan tersebut melibatkan anggota Penerbad. ”Ya dengan Penerbad tapi sekarang sedang dalam penyelidikan,” ungkap dia.

Menurut Wuryanto, kasus tersebut berawal dari kesalahpahaman dua anggota Penerbad dengan lima anggota Brimob Polda Jateng di sebuah ATM bank. Namun, mengenai penggerudukan ke Mako Brimob Simongan masih dalam penyelidikan.

”Untuk yang mendatangi markas Brimob masih didalami apakah benar itu kronologinya atau tidak. Awalnya dari masalah di ATM tapi setelahnya masih simpang siur,” kata Wuryanto.

Panglima Minta Ditindak
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta agar pelaku bentrokan ditindak tegas. Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, Gatot yang baru saja dilantik sebagai Panglima TNI itu pun meminta Brimob maupun Penerbad tidak mencampuradukan pelanggaran dengan kasus ini.

”Perintahnya cegah masing-masing kesatuan untuk tidak mencampuradukan tindakan pelanggaran dengan kasus ini,” kata Wuryanto.

Kepala Satuan Brimob Polda Jateng Komisaris Besar Polisi Mohammad Badrus belum bisa dimintai konfirmasi wartawan mengenai kejadian tersebut.

Demikian pula dengan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng Komisaris Besar Polisi A. Liliek Darmanto saat dihubungi Espos. Panggilan telepon ke ponselnya tidak dijawab. Pesan singkat (SMS) juga belum dibalas. (JIBI/Solopos/Detikcom)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya