SOLOPOS.COM - Ilustrasi Garis Polisi (JIBI/Dok)

Bentrokan Aceh Singkil memakan korban jiwa.

Solopos.com, JAKARTA – Aparat kepolisian mengejar aktor intelektual dan pelaku penembakan bentrok massa di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pasti ada provokatornya,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Pol. Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Menurut Anton, situasi itu kemungkinan dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingan politis di daerah. Karena itu, tutur Anton, polisi akan mendalami kemungkinan-kemungkinan dugaan yang muncul akibat bentrokan massa itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kemungkinan selalu ada, semua motif didalami baik itu sentimen agama maupun politis,” kata dia.

Anton menambahkan akibat aksi kekerasan tersebut terdapat 5.000 hingga 7000 warga Aceh Singkil mengungsi ke Desa Saragih, Kabupaten Pakpak, Sumatra Utara. Kepolisian setempat juga telah mengerahkan personel dari unsur brimob dan sabhara untuk mengawal pengungsi.

Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian RI menyatakan telah menetapkan 10 tersangka. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Pol. Agus Rianto mengatakan hingga kini polisi telah menahan tiga tersangka, sedangkan tersangka lainnya masuk dalam daftar pencarian orang.

“S, N, dan I disangka telah melakukan perusakan,” katanya.

Penetapan tersangka tersebut berdasarkan keterangan sebanyak 40 saksi yang diamankan seusai peristiwa tersebut. “Pasal yang dikenakan 187, 160, 169, 170 juga pasal 55 KUHP. Variasi sampai 12 tahun 187 itu 12 tahun, ada juga 5 tahun, 6 tahun dan seterusnya,” katanya.

Agus belum dapat memastikan apakah tersangka itu hanya pelaku lapangan atau memiliki peran sebagai penggerak massa. Menurut dia berdasarkan keterangan para saksi, polisi akan mencari mereka yang dianggap sebagai provokator dan pelaku penembakan.

“Kita masih dalami, nanti penyidik akan ambil kesimpulan atau peran lainnya,” katanya.

Karopenmas menuturkan selain merujuk keterangan saksi, polisi pun sudah mengantongi bukti rekaman video untuk menjerat pelaku. Meskipun demikian, pihaknya membutuhkan peran serta masyarakat untuk memberikan informasi mengenai keberadaan pelaku yang melarikan diri.

Seperti diwartakan, akibat bentrokan tersebut satu orang meninggal dunia bernama Samsul akibat terjangan peluru gotri serta benda tajam, sedangkan empat orang lainnya mengalami luka-luka lantaran benda tumpul. Satu di antara korban luka-luka adalah anggota TNI Kodim 0109/Singkil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya