SOLOPOS.COM - Bentrokan di Singkil, Aceh (Setkab.go.id)

Bentrokan Aceh Singkil yang diwarnai pembakaran rumah ibadah dan menewaskan satu orang membuat Kapolres Aceh Singkil dicopot.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mencopot Kapolres Aceh Singkil AKBP Budi Samekto karena dinilai lalai dalam memprediksi situasi di Kabupaten Aceh Singkil. Kelalaian itu menyebabkan bentrok massa dan pembakaran rumah ibadah serta satu orang meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kapolres sudah kita copot, saya sudah tanda tangani,” kata Badrodin Haiti, Selasa (20/10/2015).

Badrodin Haiti mengatakan pencopotan itu lantaran kelemahan Kapolres Aceh Singkil memprediksi situasi dengan menolak tawaran bantuan tambahan personil dari Polda Aceh. Menurut dia, seharusnya seorang kapolres sudah memiliki perhitungan yang cermat mengantisipasi pelbagai situasi.

“Resiko harus diperhitungkan itu menjadi tanggungjawab pemimpin,” kata mantan Kapolda Jawa Timur tersebut.

Adapun posisi Kapolda Aceh, Irjen Pol. Husein Hamidi, masih aman sebelum peristiwa itu dia telah menawarkan bantuan tapi tak diindahkan anak buahnya. “Tidak [dicopot] karena kelemahan itu memang ada pada kapolres,” tuturnya.

Sementara itu, mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut, Badrodin Haiti mengatakan polisi telah menetapkan satu orang sebagai tersangka dalam penembakan yang menewaskan warga bernama Samsul. Polisi juga menangkap dua orang karena menyebar pesan singkat bernada provokatif.

“Tapi masih anak-anak tentu tidak dilakukan penahanan dan diberikan penahanan,” katanya.

Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Pol. Suharsono mengatakan Polri telah menunjuk AKBP M. Ridwan yang saat ini menjabat Kepala Detasemen A Pelopor Satuan Brimob Polda Bengkulu sebagai Kapolres Aceh Singkil menggantikan Budi Samekto.

“Iya betul M. Ridwan Kapolres Aceh Singkil yang baru,” katanya.

Sebelumnya, Mabes Polri menyatakan setelah menetapkan 10 tersangka, pihaknya kini mengejar aktor intelektual pelaku penembakan bentrok massa di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. “Pasti ada provokatornya,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Anton Charliyan.

Menurut Anton, situasi tersebut kemungkinan dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentingan politis di daerah. Karena itu, tutur Anton, polisi akan mendalami kemungkinan-kemungkinan dugaan yang muncul akibat bentrokan massa itu.

“Kemungkinan selalu ada, semua motif didalami baik itu sentimen agama maupun politis,” katanya. Akibat bentrokan tersebut, satu orang meninggal dunia bernama Samsul akibat terjangan peluru gotri serta benda tajam, sedangkan empat orang lainnya mengalami luka-luka lantaran benda tumpul. Satu di antara korban luka-luka adalah anggota TNI Kodim 0109/Singkil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya