SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdamaian

Harian Jogja.com,  SLEMAN—Warga Dusun Keniten, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, dan perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sepakat berdamai.

Kesepakatan dicapai setelah dilakukan pertemuan antara warga Keniten dengan pimpinan cabang PSHT, disaksikan langsung Muspika Kalasan di Kantor Kecamatan Kalasan, Selasa (8/20/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hasil kesepakatan damai tersebut tertuang dalam nota perdamaian yang ditandatangai kedua belah pihak dengan saksi Kades Tamanmartani, Gandang, Danramil Kalasan, Kapten Sujut, Kapolsek Kalasan, Kompol Suparjo dan Camat Kalasan,” kata Camat Kalasan, Samsul Bakri.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, semua pihak baik dari perguruan silat maupun warga sudah saling minta maaf atas kekhilafan yang mengakibatkan masyarakat resah dan trauma.
“Kasus tersebut tentunya sesuatu yang tidak dikehendaki semua pihak,” katanya.

Ia mengatakan, konflik yang berujung pada bentrokan antara PSHT dengan warga pasa Sabtu (6/10/2013) tidak perlu digeneralisasi, karena sebenarnya bukan perselisihan PSHT dengan warga Dusun Keniten, tetapi konflik perseorangan.

Samsul mengatakan, kesepakatan damai ini diharapkan dapat diikuti oleh semua pihak hingga ke arus bawah sehingga aktivitas dapat kembali normal.

Bentrokan yang melibatkan ratusan anggota perguruan bela diri PSHT dengan warga di Dusun Keniten, Kalasan pada Sabtu malam mengakibatkan tiga orang warga luka.  Tiga warga yang luka yakni Tri Hartanto, 35, Fatoni, 18, dan Wijaya, 41. Empat rumah warga juga rusak akibat kejadian itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya