SOLOPOS.COM - Korban pengeroyokan suporter sepak bola, Indra, 21, warga Nusukan, Solo menjalani perawatan intensif di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, Senin (29/6/2015). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Bentrok suporter antara Pasoepati dengan suporter kesebelasan lain pecah di wilayah perbatasan Jogja-Klaten, tepatnya di kawasan Prambanan.

Solopos.com, KLATEN – Warga Nusukan Solo yang bekerja sebagai karyawan Koperasi Simpan Pinjam Sleman, Indra Permana, 21, menjadi korban pengeroyokan suporter sepak bola di kawasan Prambanan, Klaten, Senin (29/6/2015) pagi. Selain Indra, Arif Pradana, 24, warga Glodogan, Klaten Selatan, juga ikut menjadi korban.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibat pengeroyokan Indra, mengalami luka serius di bagian kepala dengan luka lima jahitan. Sementara Arif mengalami luka ringan di tangan.  (Baca: Warga Nusukan Ikut Jadi Korban)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, suporter Solo Pasoepati baru saja mendukung tim kesayangannya, Persis Solo saat melawan PSCS Cilacap di Stadion Wijayakusuma, Minggu (28/6/2015) malam. Mereka pulang ke Solo melalui jalur Magelang dan Jogja. (Baca: Kronologi Pasoepati vs Suporter di Jogja)

Sesampai di Sleman, anggota Pasoepati sempat terlibat tawuran dengan pendukung suporter lain. Aksi tawuran berlangsung hingga batas provinsi Jogja-Jateng. Tawuran mulai mereda saat Pasoepati berhasil memasuki wilayah Jateng, tepatnya di kawasan Prambanan, Klaten.

Di lokasi ini, anggota Pasoepati sempat melakukan sweeping terhadap kendaraan sepeda motor berpelat Jogja (AB). Namun aksi mereka dibubarkan Polres Klaten. Saat sweeping terjadi Indra melintasi kawasan itu, saat menuju tempat kerja di Koperasi Simpan Pinjam di Sleman. (Baca: Sweeping Pelat AB)

Usut Peristiwa

Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin, mengatakan akibat penganiyaan itu, korban sempat memperoleh lima jahitan di bagian kepala. Guna mengusut kasus penganiyaan itu, aparat kepolisian sudah memeriksa lima saksi.

“Saksi yang kami periksa berasal dari korban dan warga sekitar di Prambanan. Yang jelas, ada unsur pidana di sana. Sedangkan sepeda motor yang rusak ada dua unit [milik Indra dan Arif Pradana asal Glodogan, Klaten Selatan]. Saat ini, korban dirawat di RSUP Soeradji Tirtonegoro [Ruang Dahlia],” katanya.

Dua unit sepeda motor yang rusak yakni  bernopol  AD 5113 MO dan Honda Beat bernopol AB 6765 MQ. Kedua sepeda motor itu dibawa ke mapolsek dan mengalami kerusakan pada bagian bodi.

Salah satu teman korban, yakni Ahmad, mengatakan Indra juga mengalami rasa sakit di bagian kelingking sebelah kanan. “Siang ini, Indra sedang istirahat [tidur] di RSUP Soeradji Tirtonegoro. Kalau kejadian persisnya, saya tidak tahu. Hanya, Indra tadi bilang ke saya tiba-tiba, dirinya dikeroyok suporter saat berangkat kerja. Dia tak berani melawan karena yang mengeroyok banyak,” katanya.

Sementara itu, pengendara Honda Beat bernama Arif Pradana, 24, telah dimintai keterangan di Mapolsek Prambanan.

Kepada petugas, ia mengaku dikeroyok di sekitar lampu lalu lintas Desa Taji, Prambanan. Arif sempat ditanya tempat tinggalnya sebelum dikeroyok. Beruntung, salah seorang dari massa itu mencoba menghentikan aksi pengeroyokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya