SOLOPOS.COM - Warga Balinuraga, Kecamatan Waypanji Lampung Selatan saat mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10/2012). (Dok/Antara)


Warga Balinuraga, Kecamatan Waypanji Lampung Selatan saat mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10/2012). (Dok/Antara)

BANDARLAMPUNG–Sebanyak 1.026 orang pengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung mulai dipulangkan ke Desa Balinuraga Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semalam juga sudah ada sebagian yang mulai dipulangkan untuk membersihkan dan mempersiapkan tempat mereka tinggal,” ujar Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistianingsih di SPN Bandarlampung, Senin (5/11/2012).

Menurut dia, seluruh pengungsi akan segera dipulangkan guna menjalankan aktivitas hidupnya seperti semula. “Mudah-mudahan hari ini semua bisa terangkut, sehingga mereka dapat menjalankan aktivitas dan hidup berdampingan secara damai di Desa Balinuraga,” kata Kabid Humas Polda Lampung itu.

“Sekitar 1.700 orang pengungsi sepekan ini berangsur-angsur terus dipulangkan, sehingga mereka dapat kembali hidup layak di daerahnya masing-masing,” paparnya.

Minggu (4/11/2012) malam, ia melanjutkan, dari 1.229 orang pengungsi sebanyak 195 telah dipulangkan ke Desa Balinuraga, sehingga sekitar 484 orang sudah berada di desa tersebut.

“Hari ini sekitar 1.026 orang akan diberangkatkan dengan sekitar 30 kendaraan bus dan truk terbuka,” ujanya.

Terkait pengamanan di lokasi bentrok warga, ia menyebutkan, aparat gabungan dari Polda Palembang, Polda Banten dan Mabes Polri khususnya Brimob guna memberikan keamanan pada warga di daerah itu.

Sedangkan untuk penarikan pasukan dari lokasi kejadian, Kabid Humas Polda Lampung menyebutkan, penarikan akan dilakukan setelah kondisi benar-benar kondusif. “Kapolri juga sudah menegaskan tidak ada penarikan sampai kondisi aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitas seperti sedia kala,” tuturnya.

Sementara itu, Sarte salah seorang warga Desa Sidoreno Kecamatan Waypanji, mengatakan senang akhirnya bisa kembali ke rumah. “Walau saya hanya menumpang tinggal di desa itu, namun tetap senang karena semua sudah kembali membaik,” kata dia.

Ia berharap perdamaian yang telah disepakati tidak luntur lagi, sehingga ke depan kita dapat hidup damai secara berdampingan dengan seluruh masyarakat di Provinsi Lampung. “Kami juga warga Lampung, meski berasal dari Bali, sedangkan hidup sudah puluhan tahun hidup di bumi Lampung ini,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya