SOLOPOS.COM - Para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan seorang pemuda di Semarang meninggal dunia saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Selasa (11/10/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Satu nyawa meregang dalam bentrok antara dua kelompok pemuda di depan SMK PGRI, Jalan Medoho, Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (2/10/2022). Bentrokan itu dipicu saling ancam dengan menggunakan senjata tajam di jalan.

Pelaku pengeroyokan pun telah diamankan aparat Polrestabes Semarang. Total ada enam pelaku yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Keenam pelaku DB, RA, IH, BM, GY, dan IB, ini pun dihadirkan saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (11/10/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan, mengatakan keenam pelaku dibekuk di rumahnya masing-masing tak lama setelah kejadian. Keenam pelaku dijerat Pasal 170 ayat 3 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

“Dari hasil autopsi pada 5 Oktober pada jasad korban ditemukan luka robek pada kening dan kepala bagian belakang akibat pukulan benda tumpul. Terdapat tiga retakan pada tulang kepala bagian dalam dan darah membeku di otak. Semua luka ada pada bagian kepala,” jelas Donny saat jumpa pers.

Sementara itu, salah satu pelaku berinisial IB mengaku awalnya terpancing emosi karena saat melintas menggunakan sepeda motor bersama rekan-rekannya diacungi celurit tanpa sebab oleh kelompok korban.

Baca juga: Tragis! Bonceng 2 Balita, Pengendara Motor di Semarang Meninggal Tertimpa Pohon

“Begitu sampai di depan SMK PGRI ada enam sepeda motor melewati kami. Kami saling tatap, kemudian salah satu dari mereka turun dan berteriak, ‘heh. heh,’ sambil mengacungkan celurit,” ungkap IB.

Terpancing emosi, IB dan kelompoknya balik menyerang. Ia menggunakan button stick yang biasa disimpan di dalam jok sepeda motornya.

Rombongan korban kemudian melangkah mundur. Kemudian korban yang bernama Ichrom Tacchinardi, 20, gagal melarikan diri dan meski sempat memacu sepeda motornya.

Baca juga: Korban Pengeroyokan di Dekat MAJT Semarang Meninggal, 7 Orang Diringkus

Dua pelaku, yakni IH dan BM mengaku memukul menggunakan tangan kosong. Sementara DB, RA, dan GY mengaku melemparkan batu dan batako yang dua di antaranya diakui mengenai kepala korban.

“Dia [korban] sempat melarikan diri sambil mengejek kami,” ujar IB.

Melihat korban kemudian terkapar, para pelaku melarikan diri. IB sendiri mengaku bekerja sebagai ojek online, dan ia membawa button stick untuk melindungi diri di malam hari.

Sementara korban Ichrom, yang merupakan warga Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Gayamsari tewas dengan luka parah di bagian kepala. Ichrom tewas setelah menjalani perawatan selama empat hari di RSUD Wongsonegoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya