SOLOPOS.COM - Ilustrasi bengkel sepeda

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah bengkel sepeda di Solo terimbas tren bersepeda di tengah masyarakat. Akibatnya, permintaan layanan servis naik hingga 400 persen alias empat kali lipat.

Hal ini seperti yang terjadi di Bengkel Sepeda Pak Yanto di Jl. Kapten Piere Tandean, Kelurahan Nusukan RT 001/RW 012, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (15/6/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekitar tiga puluh sepeda berjejer rapi di depan kios berukuran 3 meter x 3 meter itu. Ada berbagai jenis sepeda, antara lain sepeda anak, sepeda gunung, dan sepeda BMX.

Ekspedisi Mudik 2024

Round Up Covid-19 Boyolali: Kasus Positif Capai 56, Melonjak Tajam 2 Hari Terakhir

Sepeda yang diparkir di trotoar itu berhasil mencuri perhatian pengguna jalan yang melintas. Tampak sekumpulan orang berhenti untuk melihat-lihat sepeda secara detail. Tapi, mereka kecele ketika menanyakan harga sepeda karena pasangan pemilik bengkel, Yanto, 65 dan Sawani, 55, tidak menjual sepeda tersebut.

“Kami memang jualan sepeda bekas. Beli sepeda rusak. Kami perbaiki lalu dijual. Tapi sepeda-sepeda ini milik pelanggan kami yang antre servis. Kami kewalahan banyak yang minta servis sampai kami menolak karena takut pelanggan kecewa menunggu lama,” kata Sawani kepada Solopos.com, Senin.

PKPU Sebut Pilkada 9 Desember, Jekek Jadi Mengundurkan Diri Sebagai Cabup Wonogiri?

Sehari Melayani 25 Servis Sepeda

Dia menjelaskan bengkel sepeda di Solo itu maksimal bisa melayani servis sepeda sebanyak 25 unit per hari. Sebelumnya, permintaan jasa servis sepeda dibengkel miliknya hanya lima servis sepeda per hari. Artinya, ada kenaikan permintaan servis 20 sepeda per hari atau 400 persen.

“Mulai April banyak yang datang minta servis. Kami melayani pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Dulu pukul 18.00 WIB sudah tutup. Kami kewalahan tapi bersyukur sekarang tren sepeda mulai ramai,” ungkap dia.

2 Pekan Lebih Ditutup, Penghuni Rumah Karantina Pemudik Solo Tersisa 3 Orang

Hal serupa dialami Bengkel Sepeda Pak Min yang berlokasi Jl. Kebangkitan Nasional No. 38-42, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo. Permintaan servis yang tinggi memuat pemilik bengkel Rasimin, 61, lembur sampai malam.

“Alhamdulilah bengkel selalu ramai. Tren sepeda sama seperti awal 90-an dulu. Bedanya, dulu bengkel sepeda tidak sebanyak sekarang,” kata dia. Pemilik bengkel sepeda di Solo tersebut sudah berpengalaman 37 tahun mengelola bengkel sepeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya