Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS
Dari sepuluh target PCO yang diharapkan bisa ikut agenda promosi tersebut, hingga akhir pekan lalu belum ada yang memberikan konfirmasi. Dari data yang diterima Espos, jumlah buyer yang akan ikut pertemuan bisnis pariwisata itu ada sekitar 73 buyer dan 45 seller. Beberapa buyer di antaranya berasal dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Suharto, membenarkan bahwa BTM 2013 kali ini gagal menggaet buyer dari PCO. Meskipun, fokus awal penyelenggaraan BTM 2013 adalah membidik buyer-buyer potensial yang siap memberi prospek besar terhadap perkembangan MICE Kota Solo. “BTM kan sebagai marketing city. Kalau memang tahun ini tidak ada buyer PCO ya tidak masalah. Justru lebih bagus jika banyak buyer baru, yang sebelumnya belum banyak mengenal Solo,” kata Suharto.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdie Srihanto juga tidak mempersoalkan minimnya buyer dari PCO. Karena, beberapa PCO yang ikut BTM tahun lalu cukup bagus dalam bekerja sama secara berkelanjutan, dan terus mengirim tamu MICE ke Solo hingga sekarang.
Menurutnya, tamu MICE tidak hanya datang dari kalangan PCO tetapi travel agent juga banyak yang membawa tamu meeting ke Solo. Pihaknya yakin travel agent peserta BTM 2013 juga akan tertarik untuk membuat paket wisata MICE ke Solo karena dalam seller dari kalangan hotel yang menawarkan potensi MICE cukup banyak.
Sementara itu, Anggota Tim Perumus Visit Jateng Year 2013, Bambang Mintosih, menyampaikan tahun ini Solo punya banyak peluang untuk menggenjot tamu wisata MICE. Bulan Oktober, melalui program promosi Visit Jateng Year 2013, Solo akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Bartender Festival termasuk Festival Film.
Dirinya mengakui kendati di awal tahun ini Visit Jateng Year 2013 belum terasa geregetnya, tetapi pihaknya optimistis target 25 juta wisatawan nusantara dan 500.000 wisatawan asing berkunjung ke Jateng bisa tercapai. Untuk wisatawan asing, tahun ini frekuensi kapal pesiar asing yang masuk ke Jateng sudah mencapai 19 kapal pesiar, naik dari tahun lalu hanya 12 kapal pesiar.
Bambang yang juga akrab disapa Benk itu hanya berharap, seluruh kepala daerah di Jateng ini menyadari dan memahami agenda promosi pariwisata tersebut. “Menurut saya yang paling aktif hanya Semarang, Solo dan Magelang. Dari total event yang kami jual, Solo paling banyak. Yang siap dipromosikan melalui Visit Jateng Year 2013 mencapai delapan event. Seperti Solo Batik Carnival (SBC), Solo Fashion Week, Solo International Ethnic Music (SIEM) dan Solo International Performing Art (SIPA),” ujarnya.