SOLOPOS.COM - Warga di Dukuh Jetis, Desa Gondangsari, Kecamatan Juwiring bertahan di rumah mereka yang kebanjiran akibat luapan Sungai Bengawan Solo, Sabtu (19/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Permukiman di Dukuh Panjangan dan Dukuh Jetis, Desa Gondangsari, Kecamatan Juwiring, Klaten, kebanjiran, Sabtu (19/11/2022) pagi. Banjir berasal dari luapan Sungai Bengawan Solo.

Air mulai memasuki permukiman pukul 06.00 WIB. Sekitar 11 rumah warga di dua dukuh itu kebanjiran. Hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, air masih menggenangi permukiman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu warga Dukuh Jetis, Siti Ambarningsih, 60, mengatakan air masuk ke permukiman secara tiba-tiba. Warga lantas menyelamatkan barang berharga mereka ke rumah tetangga yang tak kebanjiran.

“Air datang secara tiba-tiba. Tadi sepeda motor langsung dipindahkan ke rumah saudara yang lokasinya lebih tinggi,” kata Siti.

Siti dan suaminya hingga Sabtu siang masih bertahan di rumah. Dia duduk di kursi yang sebagian sudah terendam banjir. Air di dalam rumah Siti setinggi lutut orang dewasa. “Mudah-mudahan segera surut. Kalau belum surut nanti tidur di rumah saudara,” kata Siti.

Baca juga: Hujan Lebat 2 Jam Lebih, Total 3 Kecamatan di Sukoharjo Terendam Banjir

Warga lainnya, Atun, 45, menjelaskan pada Jumat (18/11/2022) malam hingga Sabtu subuh, wilayah Juwiring dan sekitarnya diguyur hujan. Namun, saat hujan mengguyur belum ada luapan air sungai.

“Baru tadi pukul 06.00 WIB air masuk ke kampung. Sejak saya tinggal di sini, sudah dua kali ini banjir. Yang pertama itu pada 2006 tetapi air tidak sampai masuk ke rumah,” jelas dia.

Kapolsek Juwiring, AKP Sumardi, menjelaskan rata-rata ketinggian air di permukiman setinggi lutut orang dewasa. Penyebab banjir itu lantaran pintu air tidak berfungsi.

“Penyebab pintu air tidak berfungsi. Air dari saluran yang harusnya bisa masuk ke Bengawan Solo karena kondisi debit Sungai Bengawan Solo sudah naik, akhirnya air di saluran meluap ke permukiman,” kata AKP Sumardi.

Baca juga: BPBD Sragen Minta Camat di Wilayah Aliran Bengawan Solo Waspada

Dia menjelaskan sebagian warga ada yang memilih bertahan di rumah masing-masing dan sebagian mengungsi di rumah tetangga mereka yang tidak kebanjiran. Jika luapan air sungai tak kunjung surut, kantor Desa Gondangsari disiapkan untuk tempat evakuasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya