SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mulai membersihkan bekas lumpur pada Senin (14/12/2020) pagi. Lumpur terbawa luapan air Sungai Bengawan Solo pada Minggu (13/12/2020) malam. (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 15 rumah warga RT 007/RW 006, Dukuh Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar kebanjiran akibat meluapBengawan Solo pada Minggu (13/12/2020) malam. Mereka sempat mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terdampak banjir hingga air surut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, air Bengawan Solo mulai menggenangi bagian terendah perkampungan itu Minggu malam pukul 21.40 WIB. Saat itu sirine tanda peringatan yang dipasang di lokasi terendah atau dekat tempat ibadah (musala) setempat berbunyi. Genangan air berangsur-angsur naik. Di lokasi terendah, genangan air mencapai paha orang dewasa. Hingga tengah malam, sebanyak 15 rumah dari total 41 rumah di perkampungan itu terendam air luapan sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Iya [Minggu] malam itu yang kena genangan ada 15 rumah. Posisi rumah berhadap-hadapan timur dan barat. Itu sampai tengah malam. Lalu mengungsi ke emperan rumah tetangga di kampung sebelah. Mendapat izin dari mereka," kata Ketua RT 007, Budi H. S, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (14/12/2020).

Selain Banjir, Longsor Juga Terjadi Di 4 Lokasi Desa Koripan Matesih Karanganyar

Sebagian warga yang tinggal di lokasi lebih tinggi enggan mengungsi karena luapan air belum menggenangi rumah mereka. Genangan air mulai surut pada tadi pagi pukul 05.30 WIB. Sejumlah warga yang rumahnya sempat tergenang air, menurut Budi, mulai membersihkan bekas lumpur yang terbawa air. Lumpur berwarna kuning cokelat.

"Ini sudah mulai bersih-bersih. Air mulai surut. Air yang masih belum surut di dekat musala, dekat jembatan karena paling rendah. Kami mulai membersihkan musala dan gudang bala pecah," ujar dia.

Rutinkan Ronda

Budi mengatakan tidak ada barang-barang warga yang rusak akibat banjir tersebut. Mereka sudah bersiap dengan ancaman banjir sejak beberapa waktu sebelum sirine berbunyi. Mereka sudah menaikkan barang-barang berharga ke tempat penyimpanan dekat atap rumah.

Hujan Deras Akibatkan Tanah Longsor Di 5 Desa Wilayah Ngargoyoso Karanganyar

"Barang-barang aman. Sebelum air menggenang, sudah dinaikkan ke anjang-anjang. Setelah delapan jam, air akhirnya surut. Tetapi kami masih siaga kalau turun hujan lagi, nanti. Ini masih mendung. Kalau malam ya ronda bergiliran antisipasi genangan lagi," ungkapnya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, beserta forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimca) Jaten sudah meninjau lokasi pada Minggu malam. Sundoro mengingatkan warga agar waspada dan lekas mengungsi apabila genangan air mulai masuk ke permukiman.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Banaran, Guntoro, menyampaikan Dukuh Daleman RT 007/RW 006 rutin terdampak luapan air Bengawan Solo setiap tahun. Ada 41 keluarga atau 165 jiwa tinggal di perkampungan itu. Guntoro mengatakan pada 2018 lalu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, pernah berjanji membantu mengatasi persoalan tersebut. Tetapi hingga kini, janji itu belum terwujud.

Saluran Irigasi Meluap, Air Banjiri Jalan Raya Matesih-Tawangmangu Karanganyar

"Dulu saat datang ke Daleman mengatakan akan pasang parapet di barat permukiman. Dari utara hingga selatan permukiman. Harapan kami ada tindak lanjut. Hla ini kan BBWSBS sudah pasang parapet di sisi barat sungai [Kota Solo]. Otomatis empasan air tetap mengenai perkampung karena di sisi Kabupaten Karanganyar belum dipasangi parapet," ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com.

Guntoro memahami pembangunan parapet di tepi Bengawan Solo menjadi kewenangan BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo). Tetapi, dia berharap Pemkab Karanganyar mau turun tangan membantu mengusulkan kepada pihak berwenang. "Paling enggak kan Pemkab membantu mengusulkan ke BBWSBS. Kalau kami yang usul kan tetap harus lewat Pemkab. Kami kan mengantisipasi kemungkinan terburuk."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya