SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Puncak kemarau panjang tahun ini dirasakan sebagian masyarakat Gunungkidul lebih parah ketimbang tahun sebelumnya, meski menurut BMKG cuaca tahun ini tergolong normal dibanding sebelumnya. Seperti yang terlihat di Bendungan beton di Dusun Sradi, Desa Umbulrejo, Ponjong. Bendungan yang menurut informasi tak pernah kering setiap tahunnya, tetapi saat ini air menyusut dan beberapa bagian mengalami kekeringan. Bahkan sejumlah warga dusun setempat memanfaatkannya sebagai areal pertanian.

Narsiyo, salah satu warga dusun setempat kepada Harian Jogja, Kamis (29/9) menjelaskan, pada tahun sebelumnya dam beton tidak pernah mengalami kondisi kekeringan seperti saat ini. Susutnya air mencapai lebih dari 100%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tahun lalu saat musim kemarau, lanjutnya, kedalaman dam beton masih bisa mencapai sekitar empat meter. Namun saat ini tak lebih dari dua meter kedalaman air di dam itu. Bahkan sejumlah titik terutama di pinggiran sudah mengalami kekeringan dan dimanfaatkan sebagai areal lahan pertanian.

Ekspedisi Mudik 2024

“Memang dimanfaatkan untuk pertanian menanam kangkung, karena musim kemarau, nanti kalau penghujan pasti airnya penuh lagi,” terang Narsiyo.

Naryo, yang tinggal tak jauh dari lokasi dam beton mengatakan, menyusutnya air dam beton hingga terjadi kekeringan seputar pinggiran waduk telah terjadi sejak dua minggu terakhir. Sementara tanaman kangkung dengan luar sekitar 75 meter persegi itu ditanami setelah ada tanda-tanda waduk bakal mengalami kekeringan.

Kekeringan itu, lanjutnya, telah diprediksi sebelumnya karena semakin berkurangnya sumber mata air dari bagian atas dam tersebut. Pasalnya dam yang telah dijadikan sebagai kawasan wisata itu termasuk waduk yang terdapat sumber mata air yang besar.

Ia menambahkan, berkurangnya sumber mata air dam beton membuat sejumlah keramba milik kelompok usaha ikan desa setempat juga harus terganggu. Susutnya air menyebabkan pertumbuhan ikan lambat. Di kawasan dam beton terdapat sedikitnya 10 keramba ukuran besar yang ditanami berbagai jenis ikan. 

Meski sempt menyusut, tetapi sejumlah titik lokasi terutama bagian tengah dam, masih dimanfaatkan sebagai irigasi dan mampu mengaliri sekitar 2000 hektare lahan di sekitar Ponjong dan Karangmojo.

Ketua Gapoktan Ponjong, Kasno menyatakan, menyusutnya air di dam beton diakuinya tak memengaruhi proses tanaman para petani di wilayahnya. Pasalnya proses irigasi masih bisa berjalan menggunakan air kawasan dam beton, meski saat ini volumenya sedikit berkurang.(Harian Jogja/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya