SOLOPOS.COM - Prosesi jamasan pusaka kyai Pamot oleh abdi dalem Pura Mangkunegaran di Rumdin Bupati Karanganyar, Sabtu (8/12/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Prosesi jamasan pusaka kyai Pamot oleh abdi dalem Pura Mangkunegaran di Rumdin Bupati Karanganyar, Sabtu (8/12/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar melaksanakan jamasan keris pusaka peninggalan Mangkunegaran VIII yang bernama Kyai Pamot di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Sabtu (8/12/2012). Proses jamasan dilakukan oleh abdi dalem dari Pura Mangkunegaran dan disaksikan para pejabat teras di lingkungan Pemkab Karanganyar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Proses jamasan benda pusaka tersebut bermula dengan pengambilan Kyai Pamot yang disimpan di dalam kotan kayu

berukuran. Kotak tersebut berada di dalam lemari kayu di Rumah Dinas Bupati Karanganyar. Setelah diambil, Kyai

Pamot diserah terimakan kepada Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR. Selanjutnya, Rina menyerahkan Kyai Pamot

kepada abdi dalem Pura Mangkunegaran untuk dijamas.

Ritual jamasan tersebut dilakukan setiap Sura menggunakan kemenyan, kembang setaman, jeruk nipis, minyak cendana

dan perlengkapan lainnya. Jamasan berlangsung sekitar 20-30 menit dengan membersihkan seluruh bagian Kyai Pamot.

Setelah dijamasi, abdi dalem Pura Mangkunegaran menyerahkan Kyai Pamot kepada Rina Iriani SR untuk disimpan

kembali.

Rina Iriani SR menuturkan benda pusaka tersebut dirawat secara turun temurun oleh Bupati Karanganyar. Sementara

jamasan dilakukan sebagai simbol membersihkan diri setiap Sura. Selain itu, jamasan Kyai Pamot juga sebagai

simbol meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat Bumi Intanpari selalu diberi ketenteram

dan kemakmuran.

“Setiap Sura pasti Kyai Pamot dijamasi sebagai simbol membersihkan diri dan minta perlindungan

kepada Tuhan,” katanya saat ditemui wartawan, Sabtu siang.

Sementara abdi dalem Pura Mangkunegaran, Lilik Priyarso, mengungkapkan jamasan Kyai Pamot dilakukan setiap Sura

karena bulan Muharram merupakan bulan yang suci untuk memulai segala sesuatu.

Dia menceritakan Kyai Pamot diberikan Mangkunegaran VII pada era 60-an kepada rakyat Karanganyar agar selalu

diberi kemakmuran. Hingga sekarang, benda pusaka tersebut dijaga oleh Bupati Karanganyar secara turun temurun.

“Awalnya warga Karanganyar menginginkan agar mempunyai benda pusaka sehingga Mangkunegara VIII memberikan Kyai

Pamot,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya