SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana Wonogiri kembali berpotensi terjadi hingga 23 Juli 2016. Masyarakat dimintai waspada terhadap longsor, banjir, dan topan.

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor, banjir, dan angin topan. Imbauan tersebut diberikan menyusul adanya perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang potensi hujan lebat dan gelombang tinggi pada 21-23 Juli 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, wilayah Wonogiri termasuk berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

“Dari perkiraan BMKG, untuk Kamis [21/7/2016] hingga pukul 19.00 WIB Wonogiri berpotensi turun hujan sedang hingga lebat. Suhu udara mencapai 25-32 derajat C dan kelembapan udara 70-90 derajat C,” kata dia, Kamis (21/7/2016).

Hujan sedang dan lebat diperkirakan turun di Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, dan Wonogiri. Meskipun berdasarkan pengamatan Solopos.com, meskipun pada pagi hari sempat terjadi mendung di beberapa wilayah, namun hingga pukul 15.30 WIB, cuaca di Wonogiri sisi utara cerah.

Namun begitu Bambang mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan seluruh pemerintah kecamatan agar meneruskan informasi perkiraan cuaca tersebut kepada masyarakat melalui lurah/kepala desa. Selain itu, dia juga mengimbau kepada pengelola lokasi wisata untuk selalu waspada menghadapi kondisi cuaca saat ini.

“Harus selalu siap dan siaga. Kepada sukarelawan, kami juga sudah berkoordinasi agar bersiap untuk melakukan mobilisasi bila dibutuhkan,” kata dia.

Menurutnya, 25 kecamatan di Wonogiri memiliki potensi bencana alam berupa tanah longsor, angin topan, dan banjir. Untuk wilayah yang rawan tanah longsor misalnya ada di Kismantoro, Tirtomoyo, Manyaran, Wonogiri, serta daerah lain. Untuk angin topan ada di Wonogiri, Nguntoronadi, Giriwoyo dan beberapa daerah lain. Sedangkan di wilayah Paranggupito yang berbatasan dengan laut selatan juga berpotensi terdampak gelombang tinggi laut.

Camat Paranggupito, Haryanto, mengatakan untuk gelombang tinggi di wilayahnya sudah terjadi sekitar sebulan lalu. Namun begitu tidak sampai mengancam pemukiman warga. “Menurut informasi warga, gelombang laut sempat mencapai jembatan pantai Sembukan. Tapi tidak sampai ke pemukiman,” kata dia, Rabu (20/7/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya