SOLOPOS.COM - Proses evakuasi bencana tanah longsor di sekitar Taman Plintheng Semar, RT 002/RW 006 Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, Senin (4/1/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bencana tanah longsor terjadi di sekitar Taman Plintheng Semar, kawasan perkotaan Wonogiri Sabtu (2/1/2021) sore WIB. Saat ini area tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Bencana yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu menimpa pekarangan rumah Maryono, 55, warga RT 002/RW 006 Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang di Pos 4 Gunung Lawu Sakit, Puluhan Sukarelawan Turun Tangan Untuk Evakuasi

Ketua RT setempat, Ashari Mursito Wisnu, mengatakan longsor terjadi lantaran talud yang mempunyai tinggi tiga meter dengan panjang 12 meter di daerah itu kurang kukuh. Talut yang longsor itu hanya terbuat dari tatanan batu.

"Syukur tidak ada korban jiwa dalam bencana itu. Awalnya kan pada Jumat [1/1/2021] hujan deras. Kemudian pada Sabtu longsor baru terjadi," kata dia kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).

Menurut Wisnu, selama ini kejadian tanah longsor di area itu sudah terjadi dua kali. Pertama terjadi pada Desember 2019 lalu. Saat itu satu rumah warga terdampak.

Gotong Royong

Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Ia bersama masyarakat berharap talud di area itu dibuat lebih kuat, tentunya dengan adukan semen dan pasir. Saat ini sudah dalam proses perbaikan, namun masih banyak kekurangan.

"Yang memperbaiki swadaya, warga gotong-royong. Ini juga ada bantuan alat berat dan meterial dari Mas Rimo [Urin Tri Hartono, anggota DPRD Wonogiri]," kata Wisnu.

Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengaku telah menerima laporan adanya tanah longsor di sekitar Taman Plintheng Semar. Namun, longsor itu tidak berada di area Taman Plintheng Semar.

"Lokasi longsor itu masuknya permukiman masyarakat. Secara tugas dan fungsinya bukan kewenangan kami. Karena di luar area Taman Plintheng Semar," kata dia, Selasa.

Mau Salat Isya, Seorang Jemaah Ditabrak Motor di Depan Masjid Raya Al Falah Sragen

Ia menambahkan, di area batu besar yang menjadi ikon Taman Plinteng Semar belum ada penguat yang dibangun, baru sebatas tanah keras. Ia pun mengakui bahwa seharusnya di daerah itu segera ditalut.

"Pada prinsipnya sudah kami usulkan agar segera dilakukan penguatan. Karena cukup berisiko dan mengkhawatirkan. Rencana kami akan dicor beton bertulang. Agar benar-benar kuat," kata Waris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya