SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Longsor di Gunungkidul menerjang satu rumah di Dusun Garon RT 04/ RW 09, Desa Tambakromo, Kecamatan Ponjong. Tidak ada korban jiwa dalam bencana yang terjadi Minggu (17/2) sore itu. Namun rumah milik Suratno, 31 rusak cukup parah karena tertimbun tanah. Hingga Senin (18/2) siang warga dibantu sukarelawan Tagana dan aparat pemerintah, masih bekerja bakti menyingkirkan material longsor.

Simulasi Korban Longsor di Gunungkidul

bencana tanah longsor di Gunungkidul

Evakuasi korban tanah longsor di Gunungkidul

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Menurut Suratno, kejadian yang menimpa rumahnya terjadi begitu cepat sekitar pukul 15.20 WIB. Tanah dan bebatuan dari tebing setinggi tujuh meter menimpa dinding bagian belakang rumahnya. Beruntung saat bencana tanah longsor di Gunungkidul itu, dia bersama istri dan seorang anaknya yang berumur sembilan tahun berada di ruang dapur. “Hujan deras memang sejak siang,” katanya saat ditemui di rumahnya, Senin.

Dinding yang jebol akibat longsor di Gunungkidul ini adalah bagian kamar hingga mengenai sedikit bagian dapur. Suara longsor yang bergemuruh itu sontak mengagetkan Suratno. Dia pun langsung membopong anak dan istrinya ke luar untuk menyelamatkan diri karena khawatir tanah terus longsor. “Saya langsung menyelamatkan diri keluar sampai hujan-hujanan,” ujarnya.

Tak lama kemudian, warga berdatangan untuk membantu mengevakuasi material. Namun karena hujan masih terus terjadi warga waswas. Akhirnya kerja bakti ditunda sampai pagi hari. Menurut Suratno dia rugi sekitar Rp5 juta karena baru membangun rumah yang kini rusak itu sekitar dua bulan lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Budi Harjo mengatakan pihaknya sudah memberikan bantuan logistik serta membantu warga dalam proses mengevakuasi material longsor yang menimpa rumah Suratno. Para pihak berharap semoga longsor di Gunungkidul dan semua bencana lainya tidak terjadi lagi di Jogjakarta seperti bencana tanah longsor di Gunungkidul kemarin. Selalu tingkatkan kewaspadaan terlebih di saat musim hujan seperti saat ini.

Sebelumnya Badan Penanggulangan Pencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul membentuk tim teaksi cepat dan meminta kepala desa yang wilayahnya berada di daerah rawan bencana untuk menyiapkan lokasi pengungsian darurat bila terjadi bencana di daerahnya.

Berdasarkan data yang dirilis BMKG Jogja, musim hujan di DIY umumnya sudah dimulai pada 10 hari terakhir bulan oktober. Namun di wilayah Kabupaten Gunungkidul musim hujan belum turun secara merata.

(Ujang Hasanudin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya