SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam tanah longsor (JIBI/Solopos/Dok.)

4 Potensi bahaya di musim penghujan.

Solopos.com, SUKOHARJO—Tim Search and Rescue (SAR) Sukoharjo mengingatkan empat potensi bahaya di puncak musim penghujan saat ini, yakni, hujan lebat dengan durasi panjang, petir, tanah longsor, dan angin kencang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Curah hujan intensitas tinggi disertai angin kencang masih berpotensi hingga akhir Maret. Pancaroba atau peralihan cuaca dari musim penghujan ke kemarau diperkirakan akan berlangsung April atau Mei mendatang.

Hal itu disampaikan Wakil Komandan SAR Sukoharjo, Muchlis, Selasa (20/3/2018). (baca juga: BENCANA SUKOHARJO : Perempuan Lansia Sakit Selamat saat Rumahnya Ambruk Rata Tanah)

Dia menyatakan langkah-langkah yang bisa diambil sebagai upaya pencegahan untuk mengurangi risiko dampak di puncak musim penghujan di antaranya memotong dahan pohon, membersihkan drainase, selokan dan gorong-gorong, tidak membuang sampah sembarangan. Juga menutup rekahan di tebing dengan tanah untuk mengurangi risiko longsor.

“Warga di lokasi potensi banjir hendaknya mengamankan barang-barang berharga. Tentukan jalur evakuasi dan tujuan evakuasi bagi seluruh anggota keluarga sekaligus siapkan tas persiapan evakuasi,” ujar dia.

Muchlis menyatakan tas evakuasi berisikan makanan siap saji dan tahan lama, minuman dalam botol, pakaian bersih, obat-obatan pribadi, senter, dan uang tunai.

“Sebelum pergi evakuasi kunci pintu dan jendela. Jangan lupa matikan aliran listrik dan lepas semua saklar barang-barang elektronik,” imbuhnya.

Dia menyatakan akhir-akhir ini wilayah Kabupaten Makmur masih turun hujan intensitas tinggi dan sebagian wilayah hujan disertai angin.

“SAR Sukoharjo meminta kepada masyarakat tetap waspada terhadap cuaca sekarang sebab potensi bahaya masih ada. Cuaca ekstrem akan terjadi sampai akhir Maret. Selama ini, hujan intensitas tinggi di Sukoharjo tidak menimbulkan bencana alam besar,” jelas dia.

Muchlis menyatakan cuaca ekstrem di Sukoharjo masih aman karena SAR tidak menemukan genangan banjir di lokasi-lokasi rawan.

“Sukoharjo Kota jika hujan intensitas tinggi di beberapa wilayah terdapat genangan air, tetapi akhir-akhir ini tidak ada.”

Menurut dia, ketiadaan genangan menunjukkan saluran air lancar dan kesadaran masyarakat tidak membuang sampah ke saluran tinggi. Dia berharap kesadaran tidak buang sampah sembarangan terus dilanjutkan dan ditingkatkan.

Di sisi lain, anggota SAR Sukoharjo masih siaga bencana hingga akhir Maret. Sukarelawan SAR disebar di sejumlah wilayah rawan bencana baik di pinggiran maupun di kota. Pemantauan anggota SAR Sukoharjo diprioritaskan ke Kali Samin, Kali Jenes, Kali Jlantah, Kali Langsur, dan Sungai Bengawan Solo.

“SAR Sukoharjo juga mengintensifkan koordinasi dengan petugas lain di Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten agar cepat mengambil langkah antisipasi apabila air kali tersebut meluap,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya