Bencana Sukoharjo diwaspadai khususnya saat musim hujan seperti saat ini. BPBD Sukoharjo pun menyiagakan tiga posko untuk antisipasi banjir.
Solopos.com, SUKOHARJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo menyiagakan tiga posko untuk mengantisipasi datangnya banjir luapan dari Sungai Bengawan Solo.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Suprapto, mengatakan tiga posko bencana itu sudah disiagakan sejak bulan ini. Posko induk berlokasi di Kantor BPBD Sukoharjo, sementara dua posko lapangan berlokasi di Mojolaban dan Grogol.
Di masing-masing posko, lanjut dia, disiagakan 10 personel yang terbagi dalam dua sif. “Personel yang disiagakan terdiri dari unsur petugas linmas, TNI, Polri, dan warga sekitar,” jelas Suprapto kepada
Petugas yang disiagakan di posko lapangan bertugas memonitor kondisi Sungai Bengawan Solo selama 24 jam. Jika terdapat indikasi banjir, petugas akan melapor kepada posko induk dan warga sekitar.
Dia menambahkan informasi dari posko induk itu akan diteruskan ke BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tidak hanya memantau potensi banjir, lanjut Suprapto, personel yang disiagakan di posko juga bertugas mengamati potensi longsor dan puting beliung. Dia menganggap tiga potensi banjir itu rawan terjadi di Sukoharjo saat musim hujan tiba.
“Ketiga bencana itu saling berkaitan erat. Intensitas hujan yang tinggi bisa memicu banjir dan longsor. Sementara hujan lebat biasanya disertai embusan angin kencang atau angin puting beliung,” jelas dia.
Ditemui di kantornya, Sekretaris Camat Mojolaban, Iwan Setiyono, membenarkan adanya petugas yang disiagakan di posko bencana yang berlokasi di Desa Laban.
Menurut dia, terdapat tiga desa di Mojolaban yang rawan banjir yakni Desa Laban, Gadingan, dan Tegalmade.
“Beberapa tahun lalu, banjir melanda tiga desa itu. Luapan Sungai Bengawan Solo masuk ke rumah-rumah penduduk setinggi paha orang dewasa,” jelasnya.