SOLOPOS.COM - Tanggul Bengawan Solo yang terletak di Desa Pilang, Masaran, Sragen jebol, Jumat (12/2/2016) pukul 17.30 WIB. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Bencana Sragen, BBWSBS memprioritaskan penanganan tanggul di Bengawan Solo.

Solopos.com, SRAGEN–Balai Besar Wilayah Bengawan Solo (BBWSBS) memprioritaskan penanganan darurat bencana untuk tanggul atau parapet Sungai Bengawan Solo di Dukuh Wirarejan RT 022, Desa Pilang, Masaran, Sragen. BBWSBS berupaya untuk mendapatkan alokasi anggaran pada APBN Perubahan 2016 agar tanggul jebol di wilayah Soloraya tertangani tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Parapet yang jebol di Pilang, Masaran itu akan kami perbaiki. Sekarang kami menangani darurat dulu karena saya tidak punya uang. DIPA [daftar isian pelaksanaan anggaran] dari APBN sudah cair semua. Yang jebol bukan Pilang saja, di Riau itu kotanya hilang. Di Sukoharjo juga jebol, Bojonegoro juga jebol. Kali Dengkeng Klaten juga butuh penanganan darurat dulu,” ujar Kepala BBWSBS Yudi Pratondo saat dihubungi Solopos.com, Senin (15/2/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Yudi bersama tim teknis masih merencanakan konstruksi yang pas untuk tanggul panahan banjir. Dia mengatakan secara teksnis tim lapangan harus melihat daerahnya dulu. “Kalau daerahnya sulit yang agak mundur. Kalau mundur ada enggak tanahnya? Semua itu dipertimbangkan. Perbaikannya ya bertahap tidak ujuk-ujuk jebol langsung diperbaiki,” kata dia.

Dia berharap usulan yang disusun BBWSBS bisa disetujui Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan menjadi prioritas pada APBN Perubahan 2016. Dia akan berjuang untuk mendapatkan alokasi anggaran perbaikan tanggul Bengawan Solo. “Usulan itu tidak hanya Soloraya tetapi Indonesia. Di Pangkal Pinang mungkin prioritas atau usulan kami bisa prioritas juga. Ya, saya memaklumi kekhawatiran warga. Kami sekarang hanya punya bahan antisipasi banjir, seperti sand bag dan beronjong,” kata Yudi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Heru Wahyudi, mengaku BPBD sudah berkoordinasi dengan BBWSBS untuk mengantisipasi banjir di daerah Masaran. Dia mengatakan kalau air Bengawan Solo meluap dampaknya Desa Pilang bisa tenggelam.
“Nah, hasil koordinasi kami dengan BBWSBS, tanggul di Pilang itu jelas akan diperbaiki BBWSBS. Perbaikannya yang memungkinkan dilaksanakan dalam waktu dekat karena intensitas hujannya tinggi. Paling cepat perbaikannya pada musim kemarau mendatang,” ujar Heru.

Untuk sementara, Heru menyatakan BPBD selalu siaga 24 jam untuk memantau perkembangan Bengawan Solo dan anak sungainya. Kami bersama tim lain dan warga sudah membuat tanggul sementara di Pilang. “Kami mendapat bantuan 4.000 lembar sand bag dari BBWSBS, BPBD, Jasa Tirta, pemerintah Desa Pilang dan pihak lainnya. Sisanya untuk antisipasi darurat bencana lainnya,” ujar dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, juga sudah berkoordinasi dengan BBWSBS terkait dengan tanggul Bengawan Solo yang jebol di Pilang, Masaran. Dia mengatakan kerusakan tanggul itu menjadi tanggung jawab BBWSBS. “Kami di pemerintah daerah hanya ikut serta membantu untuk antisipasi darurat bencana. Rencananya BBWSBS koordinasi dengan Kementerian PU. Kami berharap talut yang jebol itu segera diperbaiki dalam waktu dekat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya