SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Sepuluh rumah di dua dukuh yakni Dukuh Plampang RT 011 dan Kerten RT 012, Desa Wonotolo, rusak berat dan ringan diterjang hujan deras disertai angin kencang, Selasa (29/10/2013) sekitar pukul 15.00 WIB.

Selain itu satu warga Dukuh Toro, RT 008/009, Kaliwedi pun menjadi korban angin kencang karena tersengat aliran listrik di rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lima rumah di Plampang dan lima rumah di Kerten rusak. Tiga rumah di Kerten rusak berat dan sisanya rusak ringan seperti genting pecah diterjang angin kencang.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga rumah rusak berat milik Harso, Suwanto, dan Slamet.

Dari pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, tiga rumah berdekatan dan kerusakan mencapai 50 persen bahkan lebih. Rumah Suwanto tergolong Rumah Tak Layak Huni (RTLH) pun menjadi korban.

Salah satu korban, Suwanto, 34, menuturkan tinggal di rumah bersama ibu, istri dan balita usia sekitar 2 tahun. Saat kejadian, mereka sedang istirahat di dapur dan ruang tengah. Tiba-tiba hujan turun dan disusul angin kencang.

Suwanto bercerita melihat angin berputar menuju rumahnya. Tanpa pikir panjang, dia lari menyelamatkan istri, ibu dan anaknya.

“Sore itu hujan deras pakai angin muter-muter. Sebentar tapi rumah tiba-tiba miring dan nyaris ambruk. Semua sedang di rumah untuk istirahat. Kami keluar dan minta tolong tetanggga,” kata Suwanto saat ditemui Solopos.com di sela-sela gotong royong bersama warga membangun rumahnya, Selasa.

Hal senada disampaikan tetangga dekat Suwanto, Samini, 50. Dia mengaku rumah bagian belakang untuk dapur rusak parah. Saat kejadian, dia di rumah bersama suami dan cucunya masih balita.

Kepala Desa Wonotolo, Sunarto, mengungkapkan tidak ada korban jiwa akibat kejadian. Namun dia memperkirakan kerugian lebih dari Rp10 juta. Selain sepuluh rumah rusak berat dan ringan, beberapa atap rumah lain juga rusak karena genting melorot dan puluhan pohon tumbang.

Kondisi berbeda dialami warga Dukuh Toro RT 008/009, Kaliwedi, Sukini. Tangan kiri dan kedua telapak kaki hingga pergelangan kaki melepuh dan bengkak. Ibu dua anak mengaku tersengat aliran listrik saat hujan deras disertai angin kencang, Selasa sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu dia mengecek televisi miliknya berdengung. Padahal aliran listrik menuju televisi sudah mati. Tanpa diduga, Sukini tersengat aliran listrik saat mendekatkan kepala ke layar televisi.

Dia menuturkan tubuh bergetar, sesak nafas dan panas saat tersengat aliran listrik. Dia dilarikan ke RSUD Dokter Soehadi Prijonegoro Kabupaten Sragen untuk mendapatkan perawatan. Dia dirawat di bangsal Mawar, ruang nomor 10, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya