SOLOPOS.COM - Para anggota Gafatar mendapat pengawalan dari aparat keamanan setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Selasa (27/1/2016) petang. (Imam Yuda.S/JBI/Semarangpos)

 

Jumlah kebutuhan logistik tersebut kemungkinan terus bertambah karena tanggap bencana sosial tersebut masih berlangsung hingga akhir Februari ini.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

 

Ekspedisi Mudik 2024

Harianjogja.com, SLEMAN– Selama dua pekan tanggap bencana sosial warga eks Gafatar digelar, 1,2 ton beras dihabiskan. Sebanyak 700 kilogram (kg) untuk penampungan di Youth Center Sleman, dan 500 kg di sebar untuk penanganan warga eks Gafatar di empat kabupatan dan kota di DIY.

Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Sigit Alfianto menjelaskan, jumlah kebutuhan logistik tersebut kemungkinan terus bertambah karena tanggap bencana sosial tersebut masih berlangsung hingga akhir Februari ini. “Kami masih menampung tiga keluarga atau 13 orang di penampungan. Menurut rencana, ada gelombang kelima dan keenam warga eks Gafatar lainnya yang akan tiba,” kata Sigit, Jumat (12/2/2016).

Selain beras, kebutuhan logistik lainnya seperti selimut dan sarung telah didistribusikan ke 200 orang eks Gafatar yang telah kembali ke keluarga masing-masing. Kebutuhan logistik lainnya, semisal makanan siap saji, makanan tambahan balita dan kebutuhan wanita di penampungan juga masih terus didistribusikan. “Kami masih belum bisa merekap pengeluaran seluruhnya. Sebab, kebutuhan di penampungan seperti kebutuhan balita dan wanita terus bergerak. Yang jelas, stok logistik aman meskipun gelombang kelima eks Gafatar datang,” ujarnya.

Dijelaskan Sigit, meski distribusi logistik bencana tersebut dilakukan awal tahun dia menjamin ketersediaan logistik untuk kebencanaan di DIY aman. Dia menyebut, stok makanan siap saji dan makanan tambahan bayi masih cukup sampai April. Begitu juga dengan stok air mineral, abon dan kebutuhan lainnya dinyatakan aman. Apalagi, pihaknya juga akan melakukan proses pengadaan (lelang) logistik sampai Desember mendatang.

“Stok beras sampai saat ini masih ada 42 ton. Kalau logistik bencana kurang, kami tinggal berkoordinasi dengan masing-masing kabupaten. Pertengahan tahun nanti juga ada kiriman stok logistik bencana dari Kementrian. Prinsipnya, tidak ada masalah soal logistik untuk tanggap bencana di DIY,” tandasnya.

Terkait keberadaan 13 orang dari tiga keluarga eks Gafatar di penampungan, Sigit berharap ada solusi bagi mereka. Pasalnya, proses tanggap bencana sendiri akan berakhir dua pekan lagi. “Mereka sebenarnya sudah memiliki surat pindah ke Kalitirto, Berbah, Sleman tertanggal 22 Januari. Namun setelah diselidiki, tempat yang mereka tuju merupakan rumah kosan dan pemilik kos tidak mau menerima mereka,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya