SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon tumbang. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Bencana Solo berupa angin kencang diprediksi berlangsung hingga sebulan ke depan.

Solopos.com, SOLO — Intensitas hujan yang mengguyur seputar Kota Solo mulai menurun. Meskipun demikian, warga diminta tetap mewaspadai potensi bencana alam angin kencang dan pohon tumbang hingga awal April mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu dikemukakan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Gatot Sutanto.

“Sesuai prediksi BMKG saat ini kita sudah mulai memasuki musim peralihan dari penghujan ke kemarau basah. Peralihan ini biasanya disertai dengan intensitas angin kencang yang meningkat. Prediksinya hingga awal April,” terangnya saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (30/3).

Lebih lanjut Gatot menjelaskan karakteristik angin kencang yang terpantau di Kota Bengawan biasanya terjadi secara sporadis.

“Kalau melihat angin kencang di Solo belakangan, biasanya hanya terjadi di wilayah tertentu. Sebelumnya di Jebres dan Pasar Kliwon yang parah. Lalu hari lain bergeser di seputaran Laweyan. Modelnya tidak merata dan sulit diprediksi,” jelasnya.

Untuk meminimalkan korban jiwa, menurut Gatot, Pemerintah Kota Solo perlu segera membuat peta rawan pohon tumbang.

“Pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan saya lihat sudah ada upaya pemangkasan ranting. Tapi saya kira perlu ada upaya pemetaan pohon rawan tumbang. Usia pohon mempengaruhi kondisinya terutama saat rawan angin kencang seperti ini,” bebernya.

Selama sepekan terakhir, lanjut Gatot, sudah ada empat titik pohon tumbang yang terpantau BPBD Solo. “Pohon beringin di Mangkunegaran beberapa hari lalu tumbang. Disusul pohon asem dan cemara di Slamet Riyadi serta pepohonan di Jl. Samanhudi dan Jl. Agus Salim,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya