SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi talut ambrol di Sungai Jenes wilayah Kampung Baron Gede, Panularan, Laweyan, Kamis (2/3/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Bencana Solo, talut Sungai Jenes ambrol sepanjang 20 meter di Laweyan.

Solopos.com, SOLO — Talut Sungai Jenes di Kampung Baron Gede RT 002/RW 001, Panularan, Laweyan, ambrol sepanjang 20 meter, Rabu (1/3/2017). Talut ambrol tersebut mengancam tiga rumah warga di pinggir sungai.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah seorang warga Baron Gede, Anwar, mengatakan talut itu longsor sekitar pukul 16.45 WIB saat hujan deras disertai angin kencang terjadi di kawasan Kampung Baron Gede. Talut setinggi 4 meter dengan panjang 20 meter diterjang angin ribut hingga akhirnya ambrol.

“Saya berada di dalam rumah saat kejadian karena takut angin kencang. Dari luar rumah terdengar suara keras seperti benda jatuh dan setelah dicek ternyata talut ambrol,” ujar Anwar saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (2/3/2017).

Anwar mengatakan material bangunan talut yang ambrol masuk Sungai Jenes. Setelah kejadian tersebut, hujan deras turun sejak Rabu sore sampai malam sehingga mengakibatkan sungai meluap.

“Air di Sungai Jenes meluap menggerus talut yang longsor. Kami takut rumahnya ikut terdampak longsor karena berada tepat di pinggir sungai,” kata dia.

Menurut Anwar, di pinggir talut ambrol terdapat jalan kampung yang setiap hari dimanfaatkan anak-anak sebagai jalan alternatif menuju sekolah. Warga akhirnya memasang bambu besar di lokasi talut longsor sebagai pengamanan karena banyak anak bermain di pinggir sungai.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lanjut dia, belum datang ke lokasi untuk mendata kerusakan. Kejadian ini sudah dilaporkan ke Pemerintah Kelurahan Panularan. Ia berharap talut ambrol diperbaiki secepatnya.

Warga lainnya, Suroso, mengatakan sebelum talut ambrol terdapat retakan sepanjang 10 meter di lokasi itu. Kondisi talut memang sangat memprihatinkan sebelum longsor.

“Talut Sungai Jenes di sisi kanan juga miring dan terancam ikut longsor. Kami sudah melaporkan kejadian itu ke Pemkot Solo,” kata Suroso.

Ia mengatakan tiga rumah yang dihuni 12 jiwa terancam terkena longsor jika takut ambrol tidak segera diperbaiki. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Solo, Eko Prajudhy Noor Aly, mengatakan belum memerima laporan talut ambrol di Panularan, Laweyan. Petugas baru mengecek ke lokasi untuk mendata.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya