SOLOPOS.COM - Bangunan di bantaran Kali Anyar wilayah Kampung Nayu Timur RT 007/RW 018 Kelurahan Nusukan, Banjarsari, yang retak parah karena talut Kali Anyar longsor, Jumat (20/1/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Bencana Solo, warga Nayu Timur, Nusukan, terpaksa mengungsi karena talut rumah ambrol.

Solopos.com, SOLO — Talut Kali Anyar di wilayah Kampung Nayu Timur RT 007/RW 018 Kelurahan Nusukan, Banjarsari, longsor pada Rabu (18/1/2017) sore. Akibat kejadian itu sembilan bangunan retak-retak dan satu keluarga terpaksa mengungsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua RT 007/RW 018 Nusukan, Tri Eko Karyono, 39, mengatakan tiga dari sembilan bangunan di bantaran Kali Anyar yang terdampak longsor mengalami rusak parah. Sebagian tembok di tiga bangunan itu bahkan ikut longsor.

Dia menyebut dari tiga bangunan tersebut salah satunya merupakan tempat tinggal. Sedangkan dua bangunan lainnya jadi garasi dan gudang.

“Warga yang menempati rumah dengan kondisi tembok retak cukup parah terpaksa mengungsi ke rumah tetangga. Warga khawatir rumah itu roboh atau ikut longsor. Sedangkan warga yang menempati rumah dengan kondisi retak tak terlalu parah nekat bertahan,” kata Tri saat berbincang dengan Solopos.com di Kampung Nayu Timur, Jumat (20/1/2017).

Warga yang mengungsi ke tempat tetangga itu adalah Suratno, 40, dan keluarganya. Saat ditemui Solopos.com, Suratno mengaku tidak berani tinggal di rumahnya dengan kondisi tembok sudah retak-tetak.

Dia menyebut warga tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki rumah yang telah rusak. Menurut Suratno, rumah baru bisa diperbaiki asal talut Kali Anyar dibenahi terlebih dahulu.

“Dinding rumah sudah retak-retak. Saya takut tiba-tiba rumah roboh hingga mengancam keselamatan istri dan anak saya. Saya bersyukur ada tetangga yang mau menampung kami. Tapi mau sampai kapan kami mengungsi? Jelas tidak bisa terus-terusan ikut di rumah tetangga. Saya bingung. Mau kembali ke rumah juga takut,” jelas Suratno.

Suratno menyadari keluarganya selama ini menempati tanah negara yang diperuntukkan sebagai garis sempadan sungai. Meski demikian, dia berharap pemerintah bisa memperbaiki talut Kali Anyar dan membantu perbaikan rumah warga. Jika tidak, Suratno memohon agar pemerintah merelokasi keluarganya ke tempat tinggal lain.

“Setelah talut Kali Anyar longsor, kami yang terdampak telah memperoleh bantuan logistik dari PMI [Palang Merah Indonesia]. Mudah-mudahan ada bantuan lagi dari pemerintah maupun pihak lain untuk memperbaiki rumah warga. Kami sudah bertahun-tahun tinggal di sini [bantaran] sebagai warga Solo,” jelas Suratno.

Saat dimintai konfirmasi, Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni, mengatakan Pemerintah Kelurahan Nusukan pada Kamis (19/1/2017) pagi, langsung membuat laporan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo dan Camat Banjarsari setelah mengecek kejadian talut Kali Anyar di wilayah Kampung Nayu Timur yang longsor.

Utik yang juga pengurus PMI Kecamatan Banjarsari berkoordinasi dengan PMI Solo soal bantuan untuk warga. “PMI sudah mengirimkan 90 kg beras untuk sembilan keluarga terdampak longsor. Selain itu PMI juga memberikan dua kardus mie instan dan dua kardus air mineral untuk mereka. Hari ini [Jumat], saya koordinasi lagi dengam BPBD. Kemungkinan akan ada bantuan logistik untuk warga dari BPBD yang dikirim besok [Sabtu, 21/1/2017],” ujar Utik. Utik belum bisa memastikan soal usulan warga yang meminta direlokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya