SOLOPOS.COM - Warga melihat talut Kali Boro yang ambrol di Sorogenen, Jagalan, Jebres, Solo, Kamis (10/11/2016). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Bencana Solo, talut Kali Sonto di Kelurahan Jagalan ambrol saat hujan deras Rabu siang.

Solopos.com, SOLO — Hujan lebat yang mengguyur Kota Solo, Rabu (9/11/2016), mengakibatkan talut Kali Sonto di Kampung Mbororejo RT 006/RW 005, Kelurahan Jagalan, Jebres, ambrol.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua RW 005, Kelurahan Jagalan, Sunarto Parto Suwarno, mengatakan talut ambrol sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu hujan deras dan terdengar suara gemuruh di dekat rumahnya.

Talut yang ambrol berada tepat di depan rumah Sukir, warga RT 006/ RW 005. “Saat itu terdengar suara ‘breg!’ Semua warga ke luar rumah dan melihat talut sudah ambrol,” ujar Sunarto saat ditemui wartawan di sekitar lokasi kejadian, Kamis (10/11/2016).

Ia lalu melapor ke kantor kelurahan untuk meminta tindak lanjut guna mengamankan rumah warga. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan Pemkot memprioritaskan perbaikan talut itu secepatnya.

Anggaran untuk perbaikan diambilkan dari dana tak terduga. “[Perbaikan] pakai dana tak terduga namun [harus] ditetapkan sebagai bencana longsor. Biarpun kecil, itu bahaya kalau tidak segera ditangani. Tahun ini harus segera dikerjakan. Pak Gatot [Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Gatot Susanto] nanti minta [talut ambrol] ditetapkan sebagai tanah longsor,” ujar Wali Kota diamini Gatot, saat ditemui wartawan di sela-sela meninjau talut.

Menurut Rudy, panggilan akrabnya, desain talut harus diubah menjadi beton, bukan struktur pasangan batu kali seperti yang terpasang sebelumnya. Talut mestinya dibangun seperti parapet Sungai Bengawan Solo.

Selain bersih, struktur beton tidak akan ditumbuhi rumput dan vegetasi lain yang mengakibatkan struktur menjadi keropos. “Ini kan talutnya sudah nggandhul semua. Dan talut kalau pasangan batu kali ya begini ini kelemahannya,” kata Rudy.

Rudy juga mengusulkan agar warga dibuatkan jemuran komunal. Usulan itu disampaikan Rudy seusai menyaksikan warga memanfaatkan bagian depan rumah yang juga tepi kali Sonto untuk menjemur pakaian mereka.

”Nanti juga dibuatkan rumah-rumahan dari polycarbonat untuk jemuran komunal. Dinding-dindingnya diberi tanaman. Jadi, enggak keliatan kumuh. Kalau dengan polycarbonat kan sinar matahari tetap masuk. Nanti bangunnya di atas sungai. Ini masih usulan,” ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Yulistianto, mengatakan selain menggunakan dana tak terduga, perbaikan talut bisa diambilkan dari dana pemeliharaan drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo.

“Di APBD Perubahan juga dialokasikan. Perbaikan dilakukan secepatnya karena mendesak. Kalau [dana] tak terduga kan harus ada pernyataan bencana,” ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya