SOLOPOS.COM - Pembenahan Jembatan Biru, Kampung Mipitan, Solo, Kamis (23/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Bencana Solo, warga Mipitan yang tinggal di daerah rawan banjir membutuhkan pelatihan tanggap bencana.

Solopos.com, SOLO — Kampung Mipitan RW 036 Kelurahan Mojosongo yang berada di bantaran Kali Anyara kerap dilanda banjir. Warga membutuhkan pelatihan pengurangan risiko bencana (PRB) di lingkungannya sebab selama ini pelatihan sejenis belum pernah dilakukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua RT 003/RW 036 Kelurahan Mojosongo, Angga Indrawan, mengatakan setiap tahun Kampung Mipitan khususnya RT 002 dan RT 003 dilanda banjir. Kerugian yang ditimbulkan bervariasi tergantung ketinggian air dan arah datangnya banjir.

“Kalau banjir naik perlahan warga biasanya bersiap-siap evakuasi barang-barang berharga dulu seperti surat-surat, alat-alat elektronik, pakaian, dan sebagainya. Tapi kalau banjir datang mendadak ya kerugiannya banyak karena semua rumah terendam. Ketinggian air di dalam rumah terparah mencapai 1,5 meter,” kata Angga, saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Sabtu (22/10/2016).

Angga berharap warga di wilayahnya bisa mendapatkan pelatihan PRB supaya tanggap dan siap saat menghadapi bencana. Selama ini pelatihan-pelatihan semacam itu belum pernah didapatkan warga.

“Saya juga berharap dinding Kali Anyar di wilayah RT 002 dan RT 003 bisa dibangun talut supaya lebih aman saat banjir,” tutur Angga.

Ketua RW 036 Kelurahan Mojosongo, Sutrisno, mengamini perkataan Angga. Di RW 036 yang berpenduduk 280 keluarga belum pernah sekali pun mendapatkan pelatihan mengenai kebencanaan.

“Saya berharap dari BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Solo atau instansi terkait bisa memberikan pelatihan kepada warga supaya warga lebih siap saat terjadi banjir,” ujar Sutrisno, saat ditemui Solopos.com di kawasan pemakaman Mojosongo, Sabtu.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Solo, Singkirno, mengatakan warga yang menghendaki pelatihan disarankan mengirim surat ke BPBD Solo. BPBD Solo. BPBD akan mengundang atau hadir ke sana untuk survei sekaligus koordinasi dengan warga.

“Nanti bisa kami undang atau kami ke sana koordinasi maunya pelatihan seperti apa atau menyesuaikan dengan situasi di sana. Seperti wilayah lain juga begitu,” kata Singkirno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya