SOLOPOS.COM - Sayap jembatan Denggung ambrol, Kamis (10/11/2016). (Foto istimewa Dokumen BPBD Sleman)

Bencana Sleman berupa banjir dan tanah longsor melanda

Harianjogja.com, SLEMAN- Tingginya curah hujan yang terjadi sejak siang hingga petang, Kamis (10/11/2016), menyebabkan sejumlah bencana. Banjir dan tanah longsor menyelimuti sejumlah lokasi.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Dari pantauan Harian Jogja, hujan deras menyebabkan sayap jembatan Kali Denggung, di ruas jalan Samirin longsor. Longsor terjadi sekitar pukul 14.30 akibat gerusan air luapan dari drainase. Longsor menyebabkan sebuah pohon ikut tumbang. Saat kejadian, arus lintas dari jalan Magelang melalui jalan Samirin menuju Pemkab dan sebaliknya, ditutup.

“Bidang longsoran mencapai panjang 10 meter dan lebar 8 meter. Adapun jarak titik longsor dengan pemukiman warga berjarak sekitar 10 meter. Jadi tidak ada korban jiwa,” Ketua Forum Tagana Sleman, Sriyono, kemarin.

Tebing setinggi 15 meter sepanjang 20 meter di sebelah Barat terminal Jombor, longsor. Tepatnya wilayah Mraen RT 4 RW 10, Sendangadi, Mlati. Longsor yang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB itu mengakibatkan sebagian tempat usaha (ruang utama dan dapur) angkringan Nderek Ngopi, rusak. Bahkan, pondasi bangunan akhirnya juga turut ambrol karena tiada tanah penyangga di bawahnya. Padahal tempat usaha itu baru sepekan beroperasi.

Beruntung tak ada korban dalam peristiwa itu. Sebab, saat tanah mulai bergerak turun, seluruh karyawan secara reflek langsung melarikan diri. “Waktu itu ada yang masak di dapur.

Tapi tanah mulai turun (ambles) sedikit-sedikit. Sebelum benar-benar ambrol, karyawan bisa menyelamatkan diri. Kerugian akibat peristiwa ini sekitar Rp500 juta,” jelas pemilik kafe, Herdian Kurniadi di lokasi.

Ayu Asty, pengelola usaha tersebut menjelaskan, jarak antara lokasi usahanya dengan dinding tebing sungai aman. “Memang di sebelah Barat tepi masih ada space dan lolos IMB. Ini pure musibah, tidak ada korban jiwa semua karyawan selamat,” jelasnya, usai kejadian.

Di wilayah Sleman Timur, tepatnya di Purwomartani, Kalasan, tebing Kali Kuning setinggi enam meter juga longsor. Peristiwa tersebut menyebabkan tertutupnya saluran irigasi Sambisari. Di wilayah Sleman Barat juga dilaporkan, talut jalan di Timur Jembatan, Mriyan, Seyegan juga dilaporkan rusak akibat longsor.

Selain bencana longsor, hujan deras kemarin juga menyebabkan genangan air di sejumlah lokasi. Bahkan di Perumahan Amerta sebelah Barat Monumen Monjali, air setinggi dada orang dewasa membanjiri kawasan tersebut. Dampaknya, arus lalu lintas di Ring Road Utara, dialihkan dari jalur lambat ke jalur cepat. Akibatnya, kemacetan panjang terjadi di wilayah tersebut.

Di Perum Kapling Indah, menurut Slamet warga setempat, kedalaman air mencapai satu meter. Akibatnya, air  sebagian masuk ke dalam rumah sekitar 50cm. “Warga bersama Basarnas DIY kemudian menguras air yang masuk ke rumah-rumah warga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya